Ketua MPR Ingin Percepat Migrasi Kendaraan Berbahan Bakar Minyak ke Kendaraan Listrik
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia memperkenalkan motor Kuning listrik Bike Smart berlogo kepala macan dengan tampilan futuristik yang elegan.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) memperkenalkan motor Kuning listrik Bike Smart (BS elektrik) berlogo kepala macan dengan tampilan futuristik yang elegan.
Hal ini, kata Bamsoet, sebagai bagian dari visi dan misi IMI untuk negeri yakni mempercepat migrasi kendaraan berbahan bakar minyak ke kendaraan bermotor listrik.
"Selain ramah lingkungan karena tidak menyebabkan polusi udara, motor listrik BS juga ramah 'kantong' karena harga jualnya yang sangat terjangkau, hanya berkisar Rp 10 juta," ujar Bamsoet, dalam keterangannya, Jumat (12/2/2021).
"Kehadiran motor Kuning listrik BS elektrik yang diproduksi di Gresik, Jawa Timur dengan kandungan komponen 60 persen dari dalam negeri untuk pemasaran wilayah Indonesia Timur dan di Jakarta untuk pemasaran wilayah Jawa Barat hingga Sumatera, juga menjadi penguat perekonomian rakyat ditengah pandemi Covid-19, karena mampu menyerap banyak tenaga kerja. Sekaligus memberikan multiplier effect ekonomi yang besar bagi sektor penunjang lainnya," imbuhnya.
Bamsoet menjelaskan menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), pada tahun 2019 lalu sebanyak 6,05 juta unit motor berbahan bakar minyak terjual ke masyarakat.
Secara keseluruhan, diperkirakan ada 143,75 juta motor berbahan bakar minyak yang berada di berbagai wilayah Indonesia.
Oleh karena itu, politikus Golkar tersebut tak heran jika tingkat pencemaran udara di Indonesia cukup tinggi. Sekaligus menunjukkan betapa besarnya subsidi BBM yang harus ditanggung negara.
"Dengan beralih ke motor listrik, kondisi pencemaran udara sangat bisa ditekan. Pegeluaran rutin yang selama ini dikeluarkan masyarakat untuk merawat motor konvensional bisa dialihkan untuk sektor pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Lantaran kendaraan listrik tidak menuntut perawatan yang mahal, sebagaimana terjadi pada kendaraan konvensional," ungkap Bamsoet.
Baca juga: Bamsoet Resmi Dilantik Sebagai Ketum IMI 2021-2014
Baca juga: Bambang Soesatyo Sudah Siapkan Rencana Bangun Sirkuit F1 di Bali Jika Jadi Ketum IMI Pusat
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menuturkan pengeluaran negara untuk subsidi BBM dalam rentang waktu 2014-2019 saja jumlahnya mencapai Rp 700 triliun.
Sementara di APBN 2021 subsidi untuk BBM jenis tertentu mencapai Rp 16,6 triliun, yang menurutnya kedepan bisa dialihkan ke berbagai sektor lain. Seperti kesehatan, pendidikan infrastruktur, hingga pengembangan riset dan teknologi.
"Jarak tempuh motor listrik BS bisa mencapai 45 Km sekali isi baterai. Kebutuhan chargingnya tidak terlalu memakan waktu, cukup 6-8 jam baterai sudah terisi penuh. Jadi bisa diisi malam hari, pagi harinya bisa digunakan kembali untuk menunjang aktifitas masyarakat," pungkas Bamsoet.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.