Benarkah Kaca Film Bisa Mengirit Penggunaan Energi Pada Mobil Listrik?
Jika sudah memakai kaca film dan keadaan kabin lebih adem, AC mobil tidak perlu diset maksimal dinginnya.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mobil listrik selain jadi tren baru di dunia otomotif juga menjadi indikasi perubahan perilaku kita dalam berkendara. Efisiensi merupakan kunci dari daya jangkau dan optimalisasi energi yang ada di baterai.
Meski demikian, tak bisa dipungkiri terdapat beberapa hal penting yang turut membuat efisiensi penggunaan energi di mobil listrik bisa tercapai.
Beberapa simulasi yang dilakukan tiap pabrikan, jika dihitung rata-rata mobil listrik hanya memerlukan Rp75.000 untuk pengisian listrik yang membuat mobil dapat melaju sejauh 120 kilometer.
Dengan jarak yang sama, untuk mobil konvensional membutuhkan BBM dengan dana empat kali lipat lebih banyak.
Head of After Sales Service Div. PT. V-KOOL Indo Lestari, Billy Susanto dalam keterangan tertulisnya Senin (1/3/2021) mengatakan, memilih komponen di mobil listrik sebaiknya didasarkan pada fungsinya.
Salah satunya kaca film, jangan hanya melihat dari sisi kegelapannya saja, tapi fungsinya untuk mengefisiensi energi di mobil listrik.
“Anggapan semakin gelap kaca film maka semakin menolak panas, sejatinya lahir karena ketidaktahuan dalam membedakan antara panas dengan silau," ujarnya.
Baca juga: Selain Membahayakan Kesehatan, Bahan Bakar Beroktan Rendah Memicu Efek Gas Rumah Kaca
"Panas matahari akan dirasakan melalui sengatan perih ke kulit atau timbulnya hawa panas, sementara silau adalah cahaya yang masuk dan diteruskan ke dalam ruang kabin yang tidak membawa energi panas menyegat,” lanjut Billy.
Baca juga: Kisah Isuzu Traga, Medium Pick Up yang Penjualannya Bak Kacang Goreng di Indonesia
Kaca Film dengan Penolak Panas Terbaik
Suhu di kabin mobil listrik, tentu butuh pendinginan lebih cepat untuk mereduksi energi terbuang lebih banyak yang menggerakkan kompresor AC.
Untuk mencegah ini, pemilihan kaca film dengan kemampuan penolakan panas lebih baik, tentu sangat berpengaruh.
Baca juga: V-Kool Buka Diler Paint Protection Kaca Film Kendaraan di Balikpapan
Sayangnya, fakta yang ada saat ini edukasi yang minim terkait kaca film, membuat banyak orang masih beranggapan makin gelap akan makin tahan panas.
Padahal tidak selalu begitu. Kaca film dengan kadar gelap 20 persen pun, kalau material yang dipakai memang mampu menolak sinar Infra red (IR) dan ultra violet (UV) cukup bagus, bisa tetap tahan panas.
Salah satu produsen kaca film yang komitmen dengan tingkat kejernihan baik dan kemampuan menolak panas tinggi namun visibilitas bagus, terdapat di semua jajaran kaca film V-Kool yang menggunakan teknologi spectrally selective.