Model yang paling banyak mengantongi SPK ialah Terios, diikuti Xenia, Gran Max MB, dan terakhir Luxio. Sementara untuk ketersediaan stok, Daihatsu akan berusaha semaksimal mungkin mengatur pasokan.

"Untuk stock model yang mendapat insentif PPnBM, khususnya di bulan-bulan periode relaksasi tersebut, tentunya akan kami manage seoptimal mungkin. Agar dengan adanya peningkatan demand dapat diimbangi dengan supply-nya," jelas Hendrayadi.

Untuk model yang tidak mendapat relaksasi PPnBM, Daihatsu juga menyebut mengalami kenaikan permintaan.

"Untuk model-model lainnya, seperti Ayla, Sigra, Sirion, Gran Max PU dan Gran Max Blindvan, secara total juga mengalami kenaikkan sekitar 20 persen," paparnya.

Tiga tahap

Diketahui, relaksasi PPnBM diberlakukan melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 20 Tahun 2021. Untuk tahap pertama, relaksasi PPnBM berlaku dari Maret-Mei 2021 dengan besaran penghapusan PPnBM 100 persen.

Relaksasi PPnBM ini diberikan kepada mobil dengan mesin di bawah 1.500 cc serta kandungan komponen lokal sebesar 70 persen, diproduksi di Indonesia, berpenggerak roda 4x2 dan tidak termasuk mobil jenis LCGC.

Untuk tahap kedua pada Juni-Agustus pemerintah akan mendiskon PPnBM sebesar 50 persen dan tahap ketiga September-Desember hanya 25 persen saja.
Kebijakan ini tak lain untuk mendongkrak sektor otomotif yang sempat terpuruk selama pandemi Covid-19 ini. (Tribunnews/Lita Febriani/tis)