Jatuh-Bangun Suryaty Berbisnis SPBU Shell, Kini Punya 5 Outlet
Langkah pertama Suryaty memasuki bisnis SPBU dimulai di tengah kondisi yang lesu dalam salah satu bisnis yang sedang ia jalani saat itu.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Shell Indonesia sejak beberapa tahun terakhir membuka kemitraan pengelolaan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dengan wirausahawan lokal. Tawaran ini mendapat respon positif masyarakat. Beberapa diantaranya bahkan sudah mengelola beberapa SPBU sekaligus.
Seperti pengalaman Fransiska Suryaty, pengusaha perempuan asal Bogor. Dia kini mengelola lima outlet SPBU Shell tersebar di sejumlah titik di Jakarta. Outlet kelima SPBU-nya berlokasi di Pluit, Jakarta Utara yang dibuka 2020 lalu.
Suryaty mengaku pertama kali bergabung sebagai mitra Shell Indonesia di tahun 2009,
SPBU yang dikelolanya berada di Pantai Indah Kapuk, dua unit di Pluit, S. Parman, dan Kemayoran.
Langkah pertama Suryaty memasuki bisnis SPBU dimulai di tengah kondisi yang lesu dalam
salah satu bisnis yang sedang ia jalani saat itu.
Baca juga: Dikebut, 5.518 SPBU Pertamina Sudah Terapkan Digitalisasi
Dia mengaku berusaha mencari peluang bisnis baru dengan berselancar di internet dan tidak sengaja menemukan informasi peluang bisnis SPBU sebagai mitra Shell Indonesia.
Baca juga: Pertamina Operasikan 106 Pertashop di Jateng dan DIY
Dia kemudian mencoba mempelajari dan melengkapi persyaratan yang dibutuhkan lalu mengikuti proses seleksi sampai akhir. Saat ini, tidak terasa telah genap 12 tahun ia menjadi mitra Shell Indonesia.
“Saat itu saya iseng mencari ide tentang bisnis apa yang bisa saya lakukan, dan nama Shell
masih sangat asing di telinga saya. Tapi, justru itu yang membuat saya sangat tertarik untuk
membuka SPBU bersama Shell,” ujarnya.
Perjalanannya mengelola bisnis ini sempat membuatnya ingin menyerah. Ia mengingat masa-masa sulit dalam menjalankan bisnis SPBU-nya selama ini, salah satunya ketika ia diminta untuk membuka bengkel sebagai bagian dari pelayanan SPBU yang sebenarnya yang sangat asing baginya.
Terbukti, saat ini bisnis bengkel di seluruh SPBU-nya tidak hanya bisa berjalan tapi juga sangat menguntungkan.
Di bisnis ini, Suryaty mengaku mengelola SDM bukan perkara mudah. Setiap orang datang dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang beragam, sehingga dibutuhkan usaha ekstra dalam memastikan standar kerja dan kinerja yang baik.
Bagi Suryaty, yang terpenting dari seorang anggota tim adalah dua hal, yaitu kejujuran dan
semangat kerja.
Menurutnya, SPBU pada dasarnya adalah bisnis jasa, sehingga sangat penting untuk memiliki anggota tim yang peka terhadap kenyamanan dan kepuasan pelanggan.
“Saya beruntung memiliki tim yang solid dan keluarga yang sepenuhnya mendukung apapun
yang saya lakukan. Dengan begitu, saya dapat memenuhi kebutuhan untuk aktualisasi diri
saya lewat berbisnis,” ujarnya.