Ekonom Menentang Diskon PPnBM Mobil 2.500 CC: Nggak Akan Efektif, Ekonomi Masih Negatif
Diskon PPnBM menjadi nol persen kemungkinan akan menyasar juga ke kendaraan penumpang roda dengan kapasitas mesin hingga 2.500 cc.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Diskon Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah atau PPnBM menjadi nol persen kemungkinan akan menyasar juga ke kendaraan penumpang roda dengan kapasitas mesin hingga 2.500 cc seperti belakangan diwacanakan oleh Pemerintah.
Namun ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira berpendapat, stimulus tersebut kurang efektif.
"Kurang efektif karena kelas menengah atas masih menahan uangnya untuk mengantisipasi pemulihan yang lambat," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews, Rabu (17/3/2021).
Bhima menjelaskan, kalangan menengah atas masih banyak menyimpan uangnya di bank, mereka juga cemas karena pelaksanaan vaksinasi belum meluas.
Baca juga: Pemerintah Kaji Relaksasi PPnBM untuk Kendaraan di Atas 1.500 CC
"Mereka juga menunggu giliran divaksin baru pede untuk jalan-jalan beli mobil baru," katanya.
Baca juga: Penjualan Mobil Bekas di Mobil88 Tidak Terimbas Relaksasi PPnBM
Sementara, berbagai kebijakan pemerintah untuk mendorong konsumsi masyarakat di awal 2021 tidak banyak mendorong pertumbuhan ekonomi, justru diperkirakan masih negatif.
"Pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2021 diperkirakan masih tumbuh negatif. Besar kemungkinan aktivitas ekonomi lebih rendah dari 2020 lalu, khususnya tingkat konsumsi rumah tangga dan investasi," pungkas Bhima.