Relaksasi PPnBM Bikin SPK Terios dan Xenia Makin Banyak, Ini Kata Daihatsu
Astra Daihatsu Motor (ADM) mengalami peningkatan Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) sebanyak 40 persen pada minggu pertama.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak diterapkannya relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) pada 1 Maret 2021, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengalami peningkatan Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) sebanyak 40 persen pada minggu pertama.
Demand yang naik signifikan ini disebut Marketing Director dan Corporate Planning and Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra belum tentu bisa diimbangi suplai.
Baca juga: Daihatsu Optimistis Relaksasi PPnBM Bakal Beri Dampak Positif terhadap Penjualan Mobil
"Dalam mekanisme pembuatan mobil itu ada lebih dari 20.000 item. Kemudian vendor di Daihatsu juga banyak banget ada sekitar 300-an vendor, yang masing-masing semuanya sudah memiliki mekanisme forecast atau order sendiri," ungkap Amel saat jumpa pers virtual, Kamis (18/3/2021).
Saat ini mekanisme forecast yang bisa di cover oleh vendor itu hanya 20 persen, sementara kenaikan permintaan mobil di Daihatsu itu dua kali lipat lebih atau naik sekira 120 persen.
Baca juga: Ada Relaksasi PPnBM, Daihatsu Belum Buka SPK Rocky
Tentu saja kenaikan ini tidak bisa serta-merta dipenuhi oleh vendor ataupun Daihatsu sebagai APM.
"Untuk kenaikan sebesar itu stok di dealer pun tidak banyak, tidak mungkin bisa memenuhi kenaikan yang luar biasa, terutama beberapa varian yang luar biasa naiknya, seperti Terios dan Xenia, stok kita sangat limited," imbuh Amel.
Marketing and Customer Relation Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation, Hendrayadi Lastiyoso menyampaikan suplai tidak serta-merta bisa meningkat karena Daihatsu masih bekerja dengan protokol kesehatan yang ketat, sehingga harus ada pengaturan jarak dan sebagainya.
"Jadi produksinya dan cara kerja, serta jumlahnya tidak bisa seperti waktu zaman normal. Sementara sekarang ini kita masih mengikuti protokol kesehatan, tentunya suplainya juga masih terbatas," terang Hendra.
Dengan adanya jarak antara demand dan suplai yang cukup besar ini, Daihatsu menyebut akan ada inden.
"Pasti akan terjadi inden apa lagi tadi pak Hen juga memperlihatkan kenaikannya begitu besar. Untuk berapa lamanya tentu saja berbeda-beda untuk setiap kota dan setiap varian," jelas Amel.
Untuk mengantisipasi inden yang lama, Daihatsu menyarankan konsumen untuk segara melakukan pemesanan.
Terlebih dua bulan ke depan juga ada momentum lebaran, diprediksi peningkatan pemesanan akan makin tinggi.
"Bulan depan sudah mulai puasa dan Mei lebaran. Padahal PPnBM saat ini masih nol persen, pastikan yang membutuhkan mobil nanti akan banyak. Nah ini yang sedang kami antisipasi. Tapi kalau sekarang kita tetap berusaha dengan suplai dari ADM untuk penuhi dulu permintaan yang ada. Mungkin nanti bulan depan saya bisa cerita lagi mengenai suplai dan demandnya seperti apa," tutur Hendra.