Perluasan Relaksasi PPnBM Kendaraan 2.500 cc, Pengamat: Industri Otomotif Makin Bergairah
Pengamat Otomotif, M Wahab melihat rencana perluasan relaksasi ini akan mendorong sektor ekonomi di area industri otomotif.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah akan mulai memberikan perluasan relaksasi PPnBM pada 1 April 2021.
Sayangnya, hingga saat ini Kementerian Perindustrian belum merilis jajaran model yang akan menikmati insentif pajak ini.
Pengamat Otomotif, M Wahab melihat rencana perluasan relaksasi ini akan mendorong sektor ekonomi di area industri otomotif.
Baca juga: Toyota Fortuner dan Innova Dapat Relaksasi PPnBM 2.500cc, Konsumen Tunda Pembelian
"Ini akan membuat industri otomotif makin bergairah. Tentu saja para pelaku industri otomotif akan menyambut positif. Saya melihat upaya ini adalah upaya cerdas dari pemerintah," tutur Wahab saat dihubungi Tribunnews, Senin (29/3/2021).
Wahab menilai meski penerimaan pajak pemerintah akan berkurang tahun ini karena relaksasi yang diberikan, dampak panjangnya akan menarik.
Baca juga: Berlaku 1 April 2021, Innova dan Fortuner Dapat Perluasan Relaksasi PPnBM hingga 2.500 CC
"Penerimaan sektor pajak akan berkurang di tahun pertama penerapan relaksasi. Tetapi dengan jumlah pembelian kendaraan yang bertambah saat relaksasi, akan memicu penerimaan pajak pemerintah di tahun berikutnya," ungkap Wahab.
Lebih lanjut, menurut Wahab saat ini dana masyarakat yang terparkir di bank bertambah dibanding sebelum masa pandemi, artinya orang masih menyimpan uang di bank, bukan untuk dibelanjakan.
Perluasan relaksasi PPnBM ke mobil 1.501 cc - 2.500 cc menjadi upaya membantu perputaran uang yang dampaknya ke ekonomi.
"Masih ingat saya saat krisis 98. Sektor yang terkena dampak pertama adalah sektor transportasi dan komunikasi, tetapi saat bangkit maka kedua sektor itu yang akan bangkit terlebih dahulu. Berbeda dengan saat pandemi ini, sektor komunikasi tidak terlalu terkena dampak. Tetapi sektor transportasi menanggung beban yang lebih besar," terang Wahab.
Dengan upaya pemberian insentif pajak bagi industri otomotif ini disebut Wahab akan meminimalisir keterpurukan industri tersebut.
"Dengan upaya perluasan relaksasi ini maka dampak itu akan coba dieliminir, diberi insentif untuk bergerak kembali," jelas Wahab.