Pemilik PO Haryanto Keberatan Larangan Mudik Lebaran, Bisnis Transportasi Bisa Makin Memburuk
Pemilik bus AKAP PO Haryanto, Haji Haryanto menegaskan, pemerintah perlu mempertimbangkan ulang kebijakan larangan mudik Lebaran tahun ini.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Tribun Jateng, Raka F Pujangga
TRIBUNNEWS.COM, KUDUS - Keputusan Pemerintah melarang mudik Lebaran di Hari Raya Idul Fitri tahun ini mengundang respon keberatan dari pengusaha transportasi darat.
Pengusaha bus antar kota meminta Pemerintah meninjau ulang larangan tersebut, alasannya kondisi pandemi yang sudah berlangsung selama setahun ini sudah membuat banyak pengusaha bus antar kota dan pariwisata yang gulung tikar karena sepi penumpang dan sewa armada.
Pemilik bus AKAP PO Haryanto, Haji Haryanto menegaskan, pemerintah perlu mempertimbangkan ulang kebijakan larangan mudik Lebaran tahun ini.
"Saya hitung kira-kira 75 persen pengusaha bus ini terkena dampak pandemi. Kalau sampai tidak bisa mudik bagaimana nanti," ujarnya saat ditemui di kantornya di Kudus, Selasa (30/3/2021).
Haji Haryanto mengatakan, selama pandemi ini kondisi pengusaha bus memprihatinkan hingga menjual asetnya agar tetap hidup.
Baca juga: Pandemi Juga Memukul Bisnis Transportasi PO Gumarang Jaya dan Puspa Jaya Lampung
Dia mengaku perusahaannya selama membantu menolong para pengusaha bus tersebut dengan membeli puluhan armada busnya.
"Yang sudah saya beli 15 unit, ini rencana mau beli lagi 25 unit. Saya beli untuk menolong mereka," ucapnya.
Baca juga: Update Kecelakaan Maut di Tanjakan Cae Sumedang, Polisi Sebut Sopir Lalai Tidak Cek Kondisi Bus
Permintaan angkutan bus sudah menurunan sejak pandemi. Bila ada larangan mudik, akan menambah kondisi semakin buruk.
Dia menduga, jika mudik dilarang sekalipun, akan tetap banyak warga yang nekat pulang ke kampung halaman.
"Kalau diarang pun tetap pulang naik kontainer, dan itu justru sangat membahayakan," kata pria yang memulai dari usaha angkot di Tangerang sejak 1984 ini seperti dikutip dari Tribun Jateng.
Menurutnya, pemerintah perlu mempertimbangkan banyak hal terkait kebijakan mudik.
Haji Haryanto mengaku kasihan jika para perantau tidak bertemu lama dengan keluarganya yang berada di kampung halaman.
"Saya pribadi ikut aturan pemerintah saja, tapi mohon dipertimbangkan kembali. Ibaratnya pengusaha bus ini sudah menangis sampai air matanya habis," ujar Haji Haryanto.
Kendati demikian, selama pandemi PO Haryanto tak pernah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pegawainya.
Saat ini sedikitnya ada 2.000 karyawan yang menggantungkan hidup dengan bekerja di PO Haryanto. PO bus ini saat ini memiliki armada bus hampir 300 unit.
"Kalau sampai kena PHK bagaimana nanti keluarganya, kasihan sekali. Saya hanya optimistis saja kepada Allah kesulitan ini akan berakhir," ujar dia.
Haji Haryanto berharap kondisi pandemi segera pulih. Jika kondisi sudah kembali normal seperti sebelum pandemi, perusahaannya berancang-ancang membuka rute baru tujuan ke Pulau Sumatera sebelum akhir tahun 2021 ini.
"Rute bus saya (dari Jabodetabek) sudah sampai Malang, Madura, Wonogiri, Purwokerto, dan hampir semua Jawa, sudah (dimasuki). Akhir tahun ini rencana buka rute ke Sumatera," jelas dia.