Pakai BBM RON Rendah Bikin Biaya Servis Kendaraan Jadi Lebih Mahal
Pemakaian BBM RON tinggi membuat jangkauan jarak tempuh atau mileage kendaraan dari setiap liter BBM yang diasupnya juga lebih jauh.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mungkin belum banyak pemilik kendaraan yang menyadari bahwa pemakaian bahan bakar kendaraan dengan standar RON yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan membuat mesin kendaraan lebih awet.
Biaya servis berkala untuk kendaraan pun menjadi lebih ringan. Pemakaian BBM RON tinggi seperti Pertamax dan Pertamax Plus yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan juga membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit.
Ini artinya jangkauan jarak tempuh atau mileage kendaraan dari setiap liter BBM yang diasupnya juga lebih jauh, seperti Pertamax dan Pertamax Plus, akan membuat mesin lebih awet.
"Ke performa mesin pun lebih baik, dan tidak meninggalkan timbal atau kerak. Berbeda kalau kita menggunakan Pertalite dan Premium yah, itu ada semacam kerak yang menempa di slinder headnya," kata Instruktur Mekanik Dedy Sexh ketika dihubungi wartawan, Selasa (13/7/2021).
Semakin tinggi kandungan oktannya, maka semakin baik kualitas BBM dan performa yang akan dihasilkan oleh mesin.
Baca juga: Dites di Bali, Konsumsi BBM DFSK Super Cab 15,4 Km Per Liter
Produk-produk Pertamax Series mampu meningkatkan akselerasi atau kecepatan kendaraan, membuat mesin lebih responsif, serta mampu melindungi mesin lebih awet dan tahan lama karena pembakaran yang lebih efesien dan bebas karat.
Baca juga: Pakai Pertamax, Mesin Motor Aman Bebas Ngelitik
Selain itu, produk Pertamax Series merupakan produk yang ramah lingkungan karena kandungan sulfur yang rendah sehingga buangan gas emisi dengan karbon lebih sedikit.
Untuk kandungan sulfur Pertamax maksimal 500 ppm, sementara kandungan sulfur Pertamax Turbo tidak lebih dari 50 ppm dengan kata lain setara Euro IV.
Dedy yang juga Spesialis kendaraan two stroke ini melanjutkan, bila penggunaan BBM dengan RON rendah biasanya akan meninggalkan kerak atau timbal, yang pada akhrinya akan membuat performa mesin lebih lambat dan cenderung boros pada BBM.
"Seperti di kendaraan roda dua, two stroke maupun empat tak, itu akan membuat performa lebih berat. Itu bisa dilihat kalau dibongkar, seher yang menggunakan BBM bagus dan tidak, itu kelihatan kalau dibongkar, yang menggunakan BBM RON bagus, gak ada kerak, tapi kalau pakai RON rendah itu terlihat sekali, ada kerak," kata dia.
Pemilik bengkel Ferdi Motor Sport (FMS) ini menyarankan, penggunaan BBM dengan kualitas baik seharunya lebih digencarkan oleh pemerintah, mengingat di negara-negara besar sudah tidak lagi menggunakan BBM dengan RON rendah.
"Hanya di Indonesia dan negara tetangga yang masih tetap mengadakan, seharusnya masyarakat lebih didorong agar menggunakan BBM dengan kualitas baik, tetapi menghadirkan dengan harga yang terjangkau juga," beber dia.
Senada dengan Dedy Sexh, pengamat energi Mamit Setiawan juga berpendapat hal yang sama. Dampak yang dirasakan oleh mesin akan tidak awet bila kendaraan menggunakan BBM oktan rendah.
Kendaraan, kata dia, dipastikan akan sering untuk pergi ke bengkel melakukan perawatan. "Saya juga sebagai pengguna kendaraan, itu berbeda sekali yah, selain mesin sering menggelitik, penggunaan BBM RON rendah itu bisa bikin sering ke bengkal," kata dia ketika dihubungi.
Lain soal, kata dia, bila menggunakan BBM dengan RON tinggi. Tentunya, itu akan membantu pengeluaran konsumen itu sendiri dalam melakukan perawatan.