Kendaraan Listrik Makin Populer di Indonesia, BRINS Kenalkan Greensurance
Pemerintah menargetkan produksi mobil listrik mencapai 600 ribu unit untuk kendaraan roda 4
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meningkatnya popularitas kendaraan listrik bebas emisi mendorong industri lainnya ikut menerapkan proses bisnis yang ramah lingkungan, tidak terkecuali industri asuransi.
CEO BRI Insurance (BRINS) Fankar Umran mengungkapkan BRINS sudah mengupayakan berbagai langkah untuk mendorong industri otomotif ramah lingkungan.
Pada sebuah forum investasi yang dibuka Presiden Jokowi, Fankar mengatakan diperlukan kolaborasi semua pihak untuk memajukan industri otomotif ramah lingkungan.
"Tapi jangan lupakan proteksi (asuransi)-nya, jika hanya membangun tetap akan ada 'lubang' disaat terjadi risiko akan apa yang telah dibangun. Karena itu saya pikir penting untuk asuransi ikut berperan dalam memajukan industri otomotif ramah lingkungan ini," ujar Fankar kepada wartawan, Kamis (15/7/2021).
Fankar menambahkan, di BRI Group, Inisiatif ESG sudah diterapkan dalam berbagai aspek dengan triple bottomline, 3P, People, Planet, dan Prosperity.
Mulai dari menjalankan operasional bisnis yang ramah lingkungan, kebijakan perusahaan yang berbasis green economy dan lain sebagainya.
"Jadi kami ingin memastikan untuk poin P terakhir kami mengutamakan prosperity dibandingkan profit, jadi perusahaan tidak sekedar mengedepankan bagaimana mencari profit namun juga mementingkan kesejahteraan bersama," kata dia.
Baca juga: Hyundai Usulkan Ide Ini Demi Percepat Penyediaan SPKLU di untuk Kendaraan Listrik
BRINS telah menginisiasi beberapa produk greensurance dengan Paperless policy dimana semua proses bisnis dilakukan tanpa menggunakan kertas (paperless) dan beralih kepada digital business, Pay as You Drive, ketika pertanggunan dapat disesuaikan dengan pemakaian.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Roadmap Pembelian Kendaraan Listrik untuk Instansi
Fankar mengharapkan produk ini akan membantu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi secara masif. Sehingga, polusi udara dapat dikurangi dan semakin ramah lingkungan.
Baca juga: Skuter Listrik Kymco Felo FW06 Berbasis F9 Dijual dengan 2 Varian
Ada juga Incentive for Eco-Friendly Vehicle dengan memberikan premi yang lebih murah atau extra coverage untuk kendaraan ramah lingkungan serta Green for Old, dimana untuk kendaraan yang mengalami risiko total loss akan dilakukan penggantian dengan kendaraan ramah lingkungan atas kesepakatan bersama.
“Saya pikir kita harus mulai men-switch mindset kita dari greed mindset ke green mindset demi kemajuan yang berkelanjutan," jelas Fankar.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, pemerintah menargetkan produksi mobil listrik mencapai 600 ribu unit untuk kendaraan roda 4 dan 2,5 juta unit untuk kendaraan roda dua pada 2030 nanti.
Sementara, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan iklim bisnis di Indonesia, termasuk bisnis otomotif akan semakin lancar dengan kasus Covid-19 yang terkendali.
Keseriusan dari pemerintah pada kendaraan ramah lingkungan tentunya akan berdampak baik pada industri pembiayaan kendaraan.
Peningkatan penggunaan mobil listrik dan fokus pembiayaan ramah lingkungan juga sejalan dengan imbauan Presiden Joko Widodo yang meminta industri memanfaatkan potensi bisnis yang belum optimal.
Greensurance dari BRINS diyakini akan semakin populer ke depan dengan semakin banyaknya nasabah yang menggunakan mobil listrik.
"Potensi-potensi yang belum tergarap optimal harus kita temukan dan kita kembangkan. Tahun 2021 akan menjadi momentum kita untuk bangkit. Teruslah membangun optimisme dan harapan agar kita mampu bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi baru yang semakin kokoh, tangguh, dan mandiri," ujar Jokowi.