Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Travel Gelap Masih Diminati untuk Perjalanan Jarak Jauh karena Layani Door To Door

Djoko menuding keberadaan angkutan gelap ini mengganggu upaya pengendalian penyebaran Covid-19.

Penulis: Hari Darmawan
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Travel Gelap Masih Diminati untuk Perjalanan Jarak Jauh karena Layani Door To Door
WARTA KOTA/WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Polisi mendata mobil trevel dan bus yang di data di Polda Metrojaya, Jalan Sudirman, Jakarta, Senin (12/5/2020). Polda Metro Jaya (PMJ) mengamankan 202 kendaraan bus dan travel gelap yang berupaya membawa pemudik untuk pulang kampung sejak 8-11 Mei 2020. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai, bahwa angkutan pelat hitam digemarimasyarakat untuk melakukan perjalanan jarak jauh.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, angkutan pelat hitam yang digunakan untuk travel gelap memiliki nilai kompetitigf karena memberikan layanan door to door.

Djoko juga mengungkapkan, travel gelap atau angkutan ilegal ini memasang tarif mahal yaitu mulai Rp 250 ribu sampai Rp 350 ribu per orang.

"Kendati ada perbedaan tarif kisaran Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu, penumpang tetap tertarik karena keluwesan dalam pembayaran yang dapat dilakukan di awal atau sesudah tiba di tempat tujuan," kata Djoko, Senin (9/8/2021).

Baca juga: Terdampak Pandemi, Pengemudi Travel Alih Profesi Jadi Pedagang Talas Bogor

Menurut Djoko, daerah tujuan operasi travel gelap ini menurut investigasi yang dilakukan adalah kawasan Bogor, Depok, Jakarta, Tangerang dan Karawang.

Baca juga: Travel Gelap Dinilai Merugikan Operator Transportasi Legal

"Bisnis travel gelap ini, sudah beroperasi sejak lama dan setiap hari jumlahnya mencapai ratusan armada yang masuk ke Jabodetabek," ujar Djoko.

Berita Rekomendasi

Djoko menuding keberadaan angkutan gelap ini mengganggu upaya pengendalian penyebaran Covid-19.

"Tentu sangat mengancam pengendalian penularan Covid-19, karena tidak seperti angkutan penumpang resmi yang harus menunjukan hasil tes negatif Covid-19," ujar Djoko.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas