Travel Gelap Masih Diminati untuk Perjalanan Jarak Jauh karena Layani Door To Door
Djoko menuding keberadaan angkutan gelap ini mengganggu upaya pengendalian penyebaran Covid-19.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai, bahwa angkutan pelat hitam digemarimasyarakat untuk melakukan perjalanan jarak jauh.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, angkutan pelat hitam yang digunakan untuk travel gelap memiliki nilai kompetitigf karena memberikan layanan door to door.
Djoko juga mengungkapkan, travel gelap atau angkutan ilegal ini memasang tarif mahal yaitu mulai Rp 250 ribu sampai Rp 350 ribu per orang.
"Kendati ada perbedaan tarif kisaran Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu, penumpang tetap tertarik karena keluwesan dalam pembayaran yang dapat dilakukan di awal atau sesudah tiba di tempat tujuan," kata Djoko, Senin (9/8/2021).
Baca juga: Terdampak Pandemi, Pengemudi Travel Alih Profesi Jadi Pedagang Talas Bogor
Menurut Djoko, daerah tujuan operasi travel gelap ini menurut investigasi yang dilakukan adalah kawasan Bogor, Depok, Jakarta, Tangerang dan Karawang.
Baca juga: Travel Gelap Dinilai Merugikan Operator Transportasi Legal
"Bisnis travel gelap ini, sudah beroperasi sejak lama dan setiap hari jumlahnya mencapai ratusan armada yang masuk ke Jabodetabek," ujar Djoko.
Djoko menuding keberadaan angkutan gelap ini mengganggu upaya pengendalian penyebaran Covid-19.
"Tentu sangat mengancam pengendalian penularan Covid-19, karena tidak seperti angkutan penumpang resmi yang harus menunjukan hasil tes negatif Covid-19," ujar Djoko.