Pemerintah Targetkan Tambahan 30 Juta UMKM Masuk ke Perdagangan Elektronik
Menurut Lutfi, digitalisasi ekonomi menjadi sebuah keniscayaan yang tidak terhindarkan bagi setiap negara manapun di dunia.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong produk UMKM Indonesia untuk masuk ke dalam aplikasi perdagangan elektronik.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, berdasarkan catatan hingga pertengahan Agustus 2021, sudah lebih dari 14 juta UMKM atau 22 persen dari total UMKM di seluruh Indonesia telah bergabung aplikasi perdagangan elektronik.
"Melihat perkembangan yang meningkat ini, kami optimis target pemerintah untuk meng-onbordingkan 30 juta UMKM pada akhir tahun 2023 akan tercapai, bahkan melebihi jumlah yang ditetapkan oleh presiden," ujar Lutfi saat Webinar Pelangi Sulawesi - Dari Sulawesi ke Mancanegara yang diselenggatakan Tribunnews, Senin (23/8/2021).
Menurutnya, digitalisasi ekonomi menjadi sebuah keniscayaan yang tidak terhindarkan bagi setiap negara manapun di dunia.
Apalagi, Indonesia sebagai negara berpopulasi besar dapat menjadi salah satu pemain kunci dalam ekonomi digital dunia, terutama kawasan Asean.
"Proyeksi ekonomi digital satu dekade ke depan akan tumbuh hingga 8 kali lipat pada tahun 2030 menjadi Rp 2.240 triliun dan posisi 2020 yaitu sebesar Rp 253 triliun," paparnya.
Baca juga: Mendag: Gerakan Bangga Buatan Indonesia Bisa Pulihkan Ekonomi Nasional
Ia menyebut, potensi ekonomi digital Indonesia masih terbuka lebar, meski saat ini masih berkontribusi sebesar 4 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional pada 2020.
Baca juga: Mendag: Sampai Pertengahan Agustus, 14 Juta UMKM Sudah Bergabung di Perdagangan Elektronik
"Tapi masih begitu besar ceruk yang masih belum tersentuh sistem digital. Contohnya sektor industri makanan dan minuman dengan potensi nilai sebesar Rp 3.690 triliun, saat ini baru terlayani platform ecommerce masih sebesar Rp 16 triliun," tutur Lutfi.