Kenali Bahaya Microsleep saat Berkendara, Simak Cara untuk Mencegahnya
Microsleep biasanya berlangsung dalam satu hitungan detik hingga satu dua menit, namun bisa lebih lama apabila orang tersebut benar-benar tertidur
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA - Istilah microsleep belakangan menjadi familiar pasca-kecelakaan yang menimpa artis Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah.
Kecelakaan tersebut diduga akibat sang sopir kelelahan dan menimbulkan rasa mengantuk dampak dari microsleep.
Kelelahan ketika berkendara bisa menyebabkan bahaya, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga orang lain.
Rasa lelah yang dirasakan saat berkendara itu dapat menimbulkan apa yang disebut microsleep.
Melansir berita Kompas.com (14/10/2019), microsleep menurut Konsultan utama di Snoring & Sleep Disorder Clinic, Dr Andreas Prasadja, RPSGT adalah tertidur secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat.
“Orang tersebut langsung tidak sadar. Otaknya sudah tertidur,” tutur Andreas.
Baca juga: Waspada Microsleep saat Berkendara, Ini Gejala Microsleep, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Microsleep biasanya berlangsung dalam satu hitungan detik hingga satu dua menit, namun bisa lebih lama apabila orang tersebut benar-benar tertidur.
Maka dari itu, microsleep saat berkendara bisa sangat berbahaya, yakni bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Menurut Andreas, microsleep bisa terjadi karena merasa terlalu lelah atau sangat mengantuk.
“Dulu penelitian terkait ini dilakukan di kalangan mahasiswa. Responden diminta untuk menekan tombol saat lampu menyala. Orang yang cukup tidur akan memiliki konsentrasi tinggi dalam memencet tombol. Namun lain halnya dengan orang yang mengantuk atau kurang tidur,” paparnya.
Jika ditarik secara sains, microsleep disebabkan oleh otak yang tidak dapat bertahan di antara rasa lelah dan kondisi terjaga. Hanya, tidak semua bagian otak tertidur.
“Jika kejadiannya begini: lagi menyetir, terus tiba-tiba bertanya sendiri ‘kok sudah sampai sini ya?’ Nah itu artinya separuh otak sudah tertidur. Kita berkendara by instinct,” jelas Andreas.
Ia menambahkan, para pengendara mobil sangatlah rentan mengalami microsleep. Sehingga ketika tubuh kurang tidur, kemampuan berkendara menjadi turun, dan itu sangat berbahaya.
“Kemampuan konsentrasi, kewaspadaan, dan respon sudah turun,” tambahnya.
Lebih lanjut, Andreas mengatakan, gejala mengantuk paling umum adalah menguap, dan mata berair. “Apalagi kalau kepala sudah bersandar. Itu sudah sangat bahaya,” tuturnya.
Baca juga: Sopir Vanessa Angel Diduga Mengantuk, Kenali Microsleep dan Cara Antisipasinya