Dharmawan Somaatmadja, Arsitek yang Hobi Rancang Bangun Sepeda Motor Listrik
Dharmawan mengaku hanya membutuhkan waktu tiga minggu untuk membuat satu unit motor listriknya.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Masih ingat motor listrik prototype berwarna merah yang dipakai Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi di Bekasi Timur April lalu ?
Sosok penciptanya adalah seorang pria bernama Dharmawan Somaatmadja.
Dharmawan adalah seorang arsitek yang turut menggemari atau hobi menciptakan motor listrik. Semuanya dia lakukan sendiri di E-mostra Garage di Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
Meskipun masih prototipe, Dharmawan berbangga karena motornya dibeli oleh Budi Karya.
Kini, Dharmawan meluncurkan produk terbarunya yang turut ia pamerkan di booth komunitas sepeda/motor listrik Indonesia di pameran otomotif GIIAS 2021 di ICE BSD.
Meski terlihat nyaris sama persis dengan jenis prototype dulu, namun sesuatu yang berbeda telah ia siapkan.
"Ini dibilang sepeda karena aksesorisnya sepeda. Tapi dibilang motor karena tidak menggunakan pedal. Jadi kami mengatakannya lite motor," ujarnya kepada Warta Kota, Sabtu (13/11/2021).
Baca juga: Dharmawan Pamerkan E Monstra EM 3.0, Motor Listrik Hasil Konversi dari Bajaj Pulsar 180
Dia menjelaskan, motor listrik tersebut merupakan buatan tangannya sendiri dengan menggunakan besi hollow. Untuk motor listriknya dia menggunakan dinamo 1000 Whatt, baterai 60 volt 28 amphere.
Dengan baterai tersebut, motor listrik ini mampu menempuh sekitar 40-50 KM, dengan kecepatan maksimum 70 KM per jam.
Baca juga: Ntorq 125 RTFi, Skutik Anyar TVS Harga di Bawah Rp 20 Jutaan
"Tapi tidak disarankan (kecepatan 70 Km/jam) karena ini terlalu ringan," terangnya. Motor ini mampu menampung beban berat penumpang hingga 120 Kg.
Dharmawan mengaku tidak membutuhkan waktu lama untuk membuat satu unit motor listriknya karena hanya membutuhkan waktu sekitar tingga minggu.
Baca juga: Inilah 4 Motor Paling Gres yang Launching di GIIAS 2021, dari Sport Adventure Sampai Skuter Listrik
Uniknya, model yang dia tampilkan di GIIAS 2021 belum merupakan wujud utama dari motor ciptaannya.
"Akan dibuatkan pedal sehingga bisa dipakai di jalan. Saya dapat info dari pak menteri, kalau tidak menggunakan pedal harus ada surat-suratnya, SIM, STNK, tetapi jika menggunakan pedal, hitungannya adalah sepeda," dia memberi alasan.
Motor listrik buatannya pun dipasarkan seharga Rp 45 juta (saat pameran GIIAS 2021) dan Rp.52 juta setelah pameran.
Untuk pengecesan baterai dibutuhkan waktu empat jam untuk sampai penuh. "Motor ini digunakan untuk melewati cipratan air hujan juga aman, asal tidak direndam untuk jangka waktu yang lama ya," terangnya