Perluas Pasar ke Amerika Latin dan Timur Tengah, Suzuki Indomobil Targetkan Ekspor Naik 10 Persen
Target kenaikan ekspor tersebut juga ditujukan untuk produk Completely Built Up (CBU) maupun Completely Knock Down (CKD).
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEW.COM, JAKARTA -- PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) memperluas pasar ekspor otomotif mereka.
Selain kendaraan roda empat, unit sepeda motr juga bakalan diekspor ke negara-negara di Amerika Latin dan Timur Tengah.
Seiring perluasan ekspor tersebut, Suzuki pun mematok pertumbuhan ekspor mobil dan sepeda motor sebesar 10% pada tahun depan.
Baca juga: Pasar Sedan Tumbuh 13,5 Persen, Toyota Hadirkan New Camry Bermesin TNGA Terbaru
Production Planning Control Assistant to Dept. Head PT SIM, Apriyanto, menyampaikan bahwa Suzuki memperlebar pasar ekspor dengan strategi blue ocean, atau menyasar negara-negara yang belum banyak dijadikan tujuan ekspor.
Untuk produk mobil, Suzuki akan mengeksplorasi pasar Amerika Latin, kawasan Karibia serta Timur Tengah.
Untuk produk mobil, Suzuki akan mengeksplorasi pasar Amerika Latin, kawasan Karibia serta Timur Tengah.
Sedangkan untuk produk roda dua, Suzuki ingin memperluas pasar di negara tetangga, Malaysia.
"Strategi kami di 2022 akan mengeksplorasi pasar di negara-negara yang belum banyak pemainnya.
Baca juga: Agya GR Sport Jadi Andalan Toyota Team Indonesia Raih Juara Nasional Kejurnas Slalom 2021
Target sales kami 2022 harapannya bisa ditingkatkan di angka 10%," ujar Apriyanto dalam Media Discussion dalam rangkaian GIIAS 2021, Rabu (17/11).
Target kenaikan ekspor tersebut juga ditujukan untuk produk Completely Built Up (CBU) maupun Completely Knock Down (CKD).
Adapun, pada tahun ini Suzuki membidik volume ekspor mobil di angka 65.000 unit, dan untuk motor sekitar 135.000 unit.
Apriyanto bilang, pada tahun ini Suzuki ingin mendorong kinerja ekspor agar bisa kembali normal sebagaimana di tahun 2019, atau sebelum masa pandemi covid-19.
Sebagai gambaran, pada tahun 2019 ekspor mobil Suzuki tercatat di angka 66.433 unit.
Sedangkan pada tahun lalu merosot menjadi 45.188 unit.
"Harapannya di tahun ini kami bisa meningkatkan (ekspor) sampai 65.000 lagi, atau sama dengan tahun 2019," sambung Apriyanto.
Baca juga: Toyota Veloz Terbaru Punya Fitur Wireless Charging, Ngisi Baterai Ponsel Tanpa Perlu Kabel
Performa ekspor produk roda dua Suzuki juga serupa.
Pada tahun 2019, Suzuki mengekspor motor sebanyak 181.460 unit, dan turun menjadi 127.300 unit sepanjang tahun lalu.
Kendati kinerja ekspor menurun pada 2020, namun Apriyanto menekankan bahwa ekspor menjadi pendorong kinerja Suzuki di tengah lesunya penjualan di dalam negeri.
"Kita tahu pasar domestik sedang tidak bagus di 2020.
Sehingga sebetulnya kontribusi ekspor di tahun 2020 sangat baik, bisa membantu performa Suzuki secara keseluruhan," ujar Apriyanto.
Saat ini Suzuki telah mengeskpor produk motor dan mobilnya ke 85 negara.
Terbaru, Suzuki juga telah mengekspor mobil ke Irak.
Selanjutnya, Suzuki sedang merangsek ke pasar Sudan, Libanon, hingga ke Paraguay.
Dari sisi produk, New Carry, XL7, Ertiga, dan CKD Karimun Wagon R berkontribusi tinggi bagi pasar ekspor.
Vietnam, Filipina, Thailand, dan Meksiko menjadi penopang kinerja ekspor mobil Suzuki.
"Kalau kita lihat hingga Oktober untuk realisasi ekspor mobil mencapai sekitar 80% dari target di CBU dan CKD.
Kami optimis bisa memenuhi target. Untuk roda dua mencapai 85%," pungkas Apriyanto. (Kontan/Ridwan Nanda Mulyana)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Suzuki Indomobil membidik kenaikan ekspor sebesar 10% tahun depan",