Hilirisasi Ekosistem Kendaraan Listrik Belum Maksimal, Erick Thohir Minta Swasta Bergabung
Masih banyak tahapan hilirisasi ekosistem kendaraan listrik yang "bolong" dan belum bisa dilakukan di Indonesia.
Editor: Choirul Arifin

Laporan Reporter Kontan, Filemon Agung
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai hilirisasi ekosistem kendaraan listrik sampai saat ini belum berjalan optimal.
Ia menilai masih banyak tahapan hilirisasi yang "bolong" dan belum bisa dilakukan di Indonesia.
Ini berdampak pada ekspor raw material yang masih tinggi. Indonesia akhirnya harus mengimpor kembali produk jadi yang bahan bakunya sebenarnya berasal dari dalam negeri.
Karenanya, dia mengajak sektor swasta bergabung. "Kita mengisi kekosongan itu dengan membikin Indonesia Battery Corporation (IBC)," ujarnya.
Baca juga: SUV Listrik Seres SF5 Diklaim Bisa Tembus 1.000 Km Sekali Ngecas, Ini Spesifikasinya
Kita paksa Korea dan China untuk berpartner supaya jangan hanya ngambil nikelnya, harus bikin pabrik disini," kata Erick dalam orasi ilmiah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember dikutip dari YouTube ITS, dikutip Senin (13/12/2021).
Baca juga: Hyundai Inves 530 Juta Dolar AS, Serbu Pasar India dengan 6 Kendaraan Listrik
Erick menyebut, dengan langkah ini maka ada kesempatan untuk membuka lapangan kerja dan secara perlahan ada proses transfer pengetahuan yang diperoleh.
Menurutnya, pengembangan ekosistem baterai dan kendaraan listrik ini pun juga memberikan kesempatan baik untuk swasta maupun BUMN.
Baca juga: SiCepat Borong 10.000 Unit Motor Listrik Volta untuk Perkuat Layanan Antar-Jemput Paket
"Jadi saya sangat membuka kerjasama ini dengan bnyak pihak, karena apa? ekosistemnya bolong, ekosistemnya masih bolong dan ini baru diisi, dan percayalah kita gak memonopoli karena itu tetap beri kesempatan swasta mengisi," kata Erick.
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Ajak swasta bergabung, Erick Thohir sebut ekosistem kendaraan listrik masih bolong