Kelangkaan Chip Semikonduktor Pengaruhi Produksi Mobil Honda
Honda Prospect Motor (HPM) mengakui bahwa kelangkaan chip semikonduktor secara global mempengaruhi produksi kendaraan miliknya.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Honda Prospect Motor (HPM) mengakui bahwa kelangkaan chip semikonduktor secara global mempengaruhi produksi kendaraan miliknya.
Business Innovation and Marketing & Sales Director PT HPM Yusak Billy menyebutkan, kelangkaan chip semikonduktor ini berdampak terhadap produksi mobil yang menggunakan fitur Honda Sensing.
"Meski begitu, kami masih terus melakukan monitoring terkait kelangkaan chip semikonduktor ini terkait pasokannya. Meski begitu hingga saat ini untuk pemesanan unit kendaraan masih terpantau aman," kata Billy, Selasa (11/1/2022).
Baca juga: Erick Thohir Sebut Dugaan Korupsi Garuda Indonesia Terjadi saat Posisi Dirut Dijabat ES Pada 2013
Ia juga menuturkan, untuk unit yang memiliki fitur Honda Sensing itu membutuhkan chip yang banyak dan saat ini pasokan komponennya masih belum stabil.
Mengenai chip untuk komponen mobil ini, kata Billy, masih menjadi kendala. Meski begitu pihaknya hingga saat ini masih terus melakukan monitoring.
Baca juga: Honda Semarang Center Mulai Distribusikan All New BR-V ke Konsumen
Masalah chip semikonduktor ini memang sangat berdampak terhadap beberapa industri tidak terkecuali otomotif. Sejak awal 2021, chip semikonduktor yang langka memberikan dampak besar terhadap industri otomotif.
Bahkan harga chip semikonduktor di seluruh dunia diperkirakan akan melonjak di seluruh spektrum, mengingat adanya kekurangan pasokan chip secara global.
Kondisi ini diproyeksikan bisa berlangsung hingga akhir 2022. Sebuah lembaga analisis, Moody's Analytics mengatakan tren bekerja jarak jauh meningkat karena pembatasan pergerakan Covid-19 menjadi salah satu penyebab tingginya permintaan chip semikonduktor.