Volkswagen Targetkan Produksi 1 Juta Kendaraan Listrik per Tahun Mulai 2023
Pada tahun 2023 mendatang, perusahaan otomotif yang berbasis di Jerman, Volkswagen akan membangun 1 juta kendaraan listrik per tahun di pabrik China
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pada tahun 2023 mendatang, perusahaan otomotif yang berbasis di Jerman, Volkswagen akan membangun 1 juta kendaraan listrik per tahun di pabrik China.
CEO Volkswagen, Ralf Brandstaetter mengungkapkan hal ini didorong adanya pabrik baru di Provinsi Anhui, China.
Dikutip dari situs Reuters.com, Kamis (3/2/2022) pabrik baru tersebut merupakan perusahaan patungan dengan Anhui Jianghuai Automobile China yang diumumkan pada tahun 2019 lalu, dan direncanakan dapat memproduksi 300.000 mobil listrik per tahun dengan produksi yang akan dimulai pada tahun 2023.
Baca juga: Dorong Produksi Kendaraan Listrik, Ford Lakukan Investasi Baru hingga 20 Miliar Dolar AS
Rencana produksi ini juga didukung dengan adanya dua pabrik patungan, dengan FAW Group yang berkantor pusat di Changcun, China dan satu pabrik patungan dengan SAIC Motor.
Volkswagen menjual sebanyak 70.625 unit kendaraan listriknya di China pada tahun lalu. Perolehan ini meleset dari terget penjualan, yang awalnya ditargetkan mampu mencapai 80.000 hingga 100.000 kendaraan yang dipengaruhi oleh wabah Covid-19 dan permasalahan kelangkaan chip.
CEO Volkswagen untuk wilayah China, Stephan Wollenstein mengatakan pada bulan lalu, Volkswagen ingin mengadakan penjualan kendaraan listrik baterai ID-nya tahun ini, namun mengingat pasokan semikonduktor yang rendah menyebabkan rencana ini terhambat.
Baca juga: Nusa Sukses Bikin Sepeda Motor Listrik Rakitan Lokal, Sanggup Melesat 200 Km Per Jam
Ralf Brandstaetter akan mengambil alih bisnis Volkswagen di China bulan Agustus mendatang, Di bawah kepemimpinan Brandstaetter, Volkswagen berencana meningkatkan pengembangan lokal di China. Brandstaetter menambahkan akan melakukan pendekatan yang dapat menyiapkan lebih banyak sumber daya lokal agar lebih mandiri.
"Di masa lalu, pendekatan kami adalah mengembangkan di Jerman dan melokalisasi di China,. Tetapi pendekatan ini akan diubah secara signifikan dengan menyiapkan lebih banyak sumber daya lokal untuk R&D, terutama untuk perangkat lunak, agar lebih cepat, lebih mandiri di China." ucap Brandstaetter yang dikutip dari Nikkei Asia.