Gajah Liar Masuk Tol Pekanbaru-Dumai, Jebol Pagar Beton Pembatas Setinggi 2,4 Meter
Gajah yang melintas di jalan bebas hambatan itu sempat direkam oleh warga menggunakan ponsel dan gambarnya beredar di media sosial.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kawanan gajah liar kedapatan melintas di jalan tol Pekanbaru-Dumai di KM 73 Desa Pinggir, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa (15/2/2022).
Gajah yang melintas di jalan bebas hambatan itu sempat direkam oleh warga menggunakan ponsel dan gambarnya beredar di media sosial.
Salah satunya diunggah di akun Facebook atas nama Erwin Nababan. Gajah itu tampak melintasi jalan tol dan melangkahi beton pembatas kedua jalur.
Sejumlah kendaraan yang sedang melintas, tampak memperlambat kecepatannya sambil menunggu gajah lewat dan masuk ke kebun sawit.
Branch Manager Tol Pekanbaru-Dumai, Indrajana mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (15/2/2022) siang.
Gajah tersebut melintas di jalan tol dengan merobohkan pagar beton pembatas jalan setinggi 2,4 meter.
Baca juga: Pakai Motor, Siswi SMP Tersesat Masuk Tol Cikampek Gara-gara Google Maps, Ditabrak Mobil
"Ya benar, ada seekor gajah yang melintas di jalan tol Pekanbaru-Dumai kemarin. Gajah ini merobohkan pagar panel, lalu melintas di jalan tol," ujar Indrajana kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Rabu.
Terkait kejadian ini, Indrajana mengatakan bahwa pihaknya akan memperkuat kembali pagar-pagar di sepanjang jalan tol dan berkoordinasi dengan BBKSDA Riau.
Dia menambahkan, lokasi gajah yang melintas di jalan tol Pekanbaru-Dumai, ini dekat dengan lokasi terowongan perlintasan gajah yang dibuat sebelumnya.
"Ya, dekat terowongan perlintasan gajah, yang paling dekat di KM 93," ujar Indrajana.
Sebagaimana diketahui, jalan tol Pekanbaru-Dumai ini membelah beberapa lokasi lintasan gajah.
Baca juga: Bernard, Pengemudi HR-V yang Tabrak Pemotor Hingga Tewas di Jalan Sudirman Ditahan
Pihak pengelola tol Pekanbaru-Dumai telah membuat terowongan untuk perlintasan satwa, terutama gajah.
Sementara itu, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau telah menerjunkan tim untuk mengecek lokasi gajah melintas.
Kabid Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, M Mahfud mengatakan, dari hasil pengecekan pihaknya, gajah itu ternyata berasal dari Suaka Margasatwa (SM) Giam Siak Kecil.
Hewan itu tidak melawati terowongan perlintasan satwa yang telah tersedia.
"Gajah liar itu bernama Condet, yang berasal dari arah SM (Suaka Margasatwa) Giam Siak Kecil. Dia berjalan tidak melalui terowongan pada KM 72 tol Pekanbaru-Dumai," kata Mahfud saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Rabu (16/2/2022).
Ia menjelaskan, gajah itu melintasi jalan tol karena terowongan tempatnya biasa lewat digenangi air.
Sebab, lokasi itu pada malam harinya diguyur hujan deras dan membuat gajah Condet enggan melintasi terowongan tersebut.
Tertutupnya terowongan membuat gajah memilih jalur ke kanan dan kemudian naik ke badan tol dan melintasi jalan tol.
"Ini menyebabkan gajah Condet keluar dengan cara merobohkan pagar pembatas dan menyeberangi jalan tol," jelas Mahfud.
"Terowongan itu sungai kecil, kalau hujan deras kebanjiran," jelas Mahfud.
Dia membenarkan ada pagar pembatas jalan tol yang roboh karena dihajar gajah tersebut. "Ada satu pembatas dari beton yang roboh," kata Mahfud.
Dia mengklaim, gajah liar tersebut masuk tol hanya sebentar saja.
"Sebentar saja masuk tol sebentar saja, lewat dan posisinya sudah 4 kilometer dari tol," kata Mahfud.
Pasang GPS
Mahfud mengatakan, si Condet merupakan gajah penyendiri alias soliter. Dia mengklaim, pihaknya selalu bisa memantau pergerakan gajah tersebut lantaran pihaknya sudah memasang perangkat GPS Collar pada badan gajah tersebut.
Dia mengatakan, pantauan terakhir berdasarkan koordinat GPS Collar yang terpasang pada gajah Condet, hewan itu saat ini sudah berada di kawasan SM Balai Raja.
Jaraknya sekitar 4 kilometer dari jalan tol.
Kemudian, berdasarkan hasil koordinasi dengan pengelola jalan tol PT Hutama Karya, disepakati untuk ke depannya akan ditingkatkan komunikasi antar pihak dalam informasi pergerakan gajah, khususnya Condet.
"Upaya menanam pakan gajah di mulut terowongan (underpass), agar gajah melintas di terowongan tersebut, dan pihak Hutama Karya akan menanam jenis jeruk di sepanjang pagar sekitar underpass agar gajah tidak melewati pagar pembatas," kata Mahfud.