Volkswagen Investasikan 7 Miliar Euro untuk Bangun Pabrik Sel Baterai Kendaraan Listrik di Spanyol
Produsen mobil asal Jerman, Volkswagen (VW) berencana membangun pabrik sel baterai baru untuk kendaraan listrik (EV) di Sagunto dekat Valencia.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Produsen mobil asal Jerman, Volkswagen (VW) berencana membangun pabrik sel baterai baru untuk kendaraan listrik (EV) di Sagunto dekat Valencia.
Dilansir dari Auto Vista Grup, Sabtu (26/3/2022) Volkswagen membangun pabrik sel baterai ini, untuk mengubah Spanyol menjadi pusat elektrifikasi Eropa.
Bersama dengan pemasok eksternal, produsen mobil siap untuk menghabiskan lebih dari 7 miliar Euro untuk pabrik di Spanyol, yang sebagian dari uang itu mengalir ke situs Martorell dan Pamplona.
Baca juga: Toyota Bangun ChargePoint Jelang Peluncuran Mobil Listrik bZ4x di AS
Produsen mobil mengatakan, investasi itu akan menjadi yang terbesar dalam sejarah Spanyol meskipun semua rencana masih harus mendapat persetujuan.
"Proyek ini sangat penting bagi Volkswagen, untuk Spanyol, dan untuk seluruh Eropa," kata Thomas Schmall, anggota dewan VW.
Pabrik sel baterai EV, yang akan mempekerjakan 3.000 orang, akan mulai beroperasi pada tahun 2026 dan akan memiliki produksi tahunan sebesar 40GWh.
Valencia sendiri merupakan rumah bagi pabrik mobil Ford, yang telah memberikan reputasi di kawasan ini dalam hal manufaktur kendaraan.
Namun, rencana VW untuk menjadikan Spanyol sebagai klaster elektrifikasi bukan tanpa tantangan.
Dewan Internasional untuk Transportasi Bersih, mengatakan negara itu perlu meningkatkan jumlah pengisi daya EV secara drastis pada tahun 2025 agar Spanyol dapat memenuhi target mobil listriknya.
Baca juga: Jokowi: Kita Tunjukan Ekosistem Kendaraan Listrik Indonesia Sudah Tumbuh dan Berkembang
Tahun lalu, VW dan SEAT menandatangani kesepakatan dengan perusahaan energi Iberdrola untuk meningkatkan infrastruktur pengisian daya lokal.
Perjanjian tersebut juga berfokus pada pasokan energi terbarukan, yang signifikan, karena harga listrik di negara tersebut melonjak dan dapat merusak adopsi EV.
Selama lima tahun ke depan, VW akan menghabiskan 52 miliar Euro dalam pengembangan dan produksi EV baru.