Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

KTB Optimistis Raup Potensi Pasar Kendaraan Komersial di Lampung

Perkembangan bisnis logistik, perkebunan, tambang dan kontruksi di Indonesia membuka pasar bagi kendaraan komersial kian lebar.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in KTB Optimistis Raup Potensi Pasar Kendaraan Komersial di Lampung
istimewa
PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), distributor resmi kendaraan niaga Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC) di Indonesia, resmi meluncurkan jajaran produk terbaru yang sudah berstandar Euro 4. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM - Perkembangan bisnis logistik, perkebunan, tambang dan kontruksi di Indonesia membuka pasar bagi kendaraan komersial kian lebar.

Di Sumatera, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), distributor resmi kendaraan niaga Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC) di Indonesia membaginya ke dalam dua bagian wilayah bisnisnya, yakni Sumatera Utara dan Sumatra Selatan.

"Kontribusi Sumatera di gabung ialah 31 persen. Sumatera Utara termasuk Lampung kontribusinya 12 persen. Didukung oleh sekgtor logistik dan agrikultur atau perkebunan itu masing-masing 25 persen. Ditambah lagi berkembangnya pertambangan yakni 20 persen, sisanya konstruksi dan lain-lain," tutur Sales and Marketing Director KTB Duljatmono saat jumpa pers, Selasa (29/3/2022).

Baca juga: KTB Buka Dealer Baru di Lampung, Sekaligus Kenalkan Line Up Euro 4

Selanjutnya, potensi perkebunan dan pertanian di wilayah ini menurut Mitsubishi Fuso mencapai kira-kira 25 persen, yang seiring bertambahnya tahun akan terus tumbuh.

Sektor logistik yang tumbuh menggiurkan pada saat pandemi juga menjadi kue manis di Lampung yang menjadi pintu gerbang ke Sumatera dari Jawa.

"Logistik juga akan sangat mendukung. Pertambangan juga akan naik. Bagaimana kita memanfaatkan peluang itu tentu saja kita akan menjaga kontrubusi wilayah Sumatra termasuk Lampung supaya terus menguat. Lampung itu pintu masuk ke Jawa dan Sumatera jadi potensi sangat besar. Oleh sebab itu market sharenya berharap di 2022 meningkat karena tren sejak awal 2022 dan PPKM sudah diturunkan membuat aktivitas ekonomi meningkat dan demand mendingkat, itu yang harus kita ambil momennya," terang Duljatmono.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas