Produksi Truk dan Bus Daimler di Brasil Macet Karena Semikonduktor, 5.600 Karyawan Diliburkan
Mercedes-Benz meliburkan 5.600 pekerja di dua pabriknya di Brasil, karena kelangkaan pasokan chip semikonduktor.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, SAO PAULO - Mercedes-Benz meliburkan 5.600 pekerja di dua pabriknya di Brasil, karena kelangkaan pasokan chip semikonduktor.
Menurut Reuters.com, Selasa (5/4/2022), produksi kendaraan Mercedes-Benz di dua pabrik tersebut akan berhenti mulai 18 April hingga 3 Mei mendatang.
Mereka akan meliburkan 5.000 pekerja di pabrik Sao Bernardo do Campo yang terletak di negara bagian Sao Paulo dan 600 pekerja di pabrik Juiz de Fora, yang terletak di negara bagian Minas Gerais.
Mercedes-Benz mengatakan mereka sedang menyesuaikan produksi truk, kabin truk, sasis bus dan suku cadangan mobil lainnya, karena adanya krisis pasokan semikonduktor global.
Menurut Serikat Pekerja Logam di wilayah Sao Bernardo do Campo, perusahaan ini telah meliburkan sekitar 1.200 pekerja pada bulan Maret karena masalah yang sama, yaitu kekurangan rantai pasokan.
Baca juga: Gagah Banget, Bus Terbaru Indorent Bertipe Double Decker degan Sasis Volvo B11R
Industri otomotif global sedang menghadapai krisis kekurangan pasokan chip semikonduktor yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
Kekurangan chip semikonduktor telah memaksa sejumlah produsen kendaraan untuk memangkas produksi mereka.
Ford Motor Hentikan Produksi
Awal bulan ini, Ford Motor Co mengumumkan akan menghentikan produksi mereka di pabrik Michigan, Amerika Serikat karena kekurangan suku cadang.
Ford mengatakan, mereka akan menghentikan produksi karena kekurangan chip semikonduktor di Pabrik Perakitan Flat Rock, yaitu pabrik yang menjadi tempat dirpduksinya Mustang.
Baca juga: Daimler Pisahkan Divisi Truk Akhir Tahun Ini untuk Tarik Minat Investor ke Mobil Listrik
Ford memberi peringatan pada bulan lalu, kekurangan chip dapat menyebabkan penurunan volume kendaraan pada kuartal saat ini.
Bulan lalu, Ford juga menghentikan produksi karena kekurangan chip semikonduktor di pabrik perakitan Kansas City, yang membuat kendaraan pick up F-150.
Penjualan Volvo Cars Turun 22 Persen
Volvo Cars mengatakan pada hari Senin (4/4/2022) kemarin, penjualan mereka di bulan Maret turun 22 persen, karena perusahaan ini menghadapi kelangkaan chip semikonduktor.
Baca juga: Bikin Perusahaan Patungan, Daimler Dan Volvo Akan Kembangkan Truk Hidrogen dan Bus
Volvo yang mayoritas dimiliki oleh Geely Holding China, juga menyatakan kekurangan chip semikonduktor akan berdampak pada produksi mereka selama kuartal kedua tahun ini.
Daimler Truck Pangkas Produksi
Salah satu produsen kendaraan komersial terbesar di dunia, Daimler Truck mengatakan akan membatasi produksi di beberapa pabriknya yang berada di Jerman, karena adanya krisis kekurangan chip semikonduktor.
Perusahaan ini sebelumnya telah menghentikan produksi di beberapa lokasi di Mannhaeim pada bulan lalu, dan mengatakan di bulan ini akan menghentikan produksi di pabrik Gaggenau, Jerman.
Stellantis Hentikan Produksi di Pabrik Melfi Italia
Produsen mobil Stellantis menghentikan operasi mereka di pabrik Melfi, Italia pada 28 Maret lalu karena kekurangan unit kontrol yang disebabkan kekurangan chip.
Ketua pekerja logal UILM di wilayah Melfi, Larco Lumio menceritakan pekerja Stellantis di pabrik Melfi hanya bekerja saat suku cadang chip semikonduktor dikirimkan.
"Ketika suku cadang dikirim, kami bekerja, ketika kami tidak menerimanya, kami tidak bekerja, begitulah situasinya," kata Lomio.