Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Produksi Kendaraan Hyundai Merosot 50 Persen karena Aksi Mogok Sopir Truk

Produksi kendaraan di pabrik otomotif Hyundai Motor Co di Ulsan, Korea Selatan, anjlok sebanyak lebih dari 50 persen akibat aksi mogok sopir truk

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Produksi Kendaraan Hyundai Merosot 50 Persen karena Aksi Mogok Sopir Truk
Produksi kendaraan di pabrik otomotif Hyundai Motor Co di Ulsan, Korea Selatan, anjlok sebanyak lebih dari 50 persen akibat aksi mogok sopir truk, Kamis (9/6/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, ULSAN – Produksi kendaraan di pabrik otomotif Hyundai Motor Co di Ulsan, Korea Selatan, anjlok sebanyak lebih dari 50 persen akibat aksi mogok sopir truk, Kamis (9/6/2022).

Penurunan produksi ini diakibatkan oleh adanya aksi mogok kerja yang dilakukan oleh 8.100 pengemudi truk kargo, sebagai aksi protes atas kenaikan harga bahan bakar di negara gingseng ini.

Aksi mogok kerja yang telah terjadi sejak Senin kemarin telah mengganggu sistem transportasi dan siklus produksi pada beberapa pabrik yang ada di negara itu.

Hyundai misalnya, pabrik otomotif ini terpaksa memangkas jumlah produksinya karena mengalami keterlambatan pengiriman bahan baku dari pelabuhan.

“Ada beberapa gangguan dalam produksi kami karena pemogokan pengemudi truk, dan kami berharap produksi akan segera normal kembali,” kata juru bicara Hyundai Motor kepada Reuters.

Baca juga: Hyundai Hentikan Produksi Mobil Listrik Ioniq Mulai Juli 2022

Dalam sehari pabrik Hyundai di Ulsan memproduksi sekitar 6.000 unit dari 17 jenis kendaraan, termasuk SUV Genesis dan Ioniq 5, dengan menerapkan aturan dua jam bekerja dan 10 menit untuk istirahat.

Namun setelah adanya aksi mogok tersebut, sekitar 35.000 ton baja yang biasa diimpor oleh pabrik Hyundai menyusut drastis. Hal inilah yang kemudian membuat para pekerja pabrik hanya bekerja secara sporadis.

Baca juga: Hyundai Luncurkan SUV Mini Murah Seharga Rp 130 Jutaan

“Hanya ada sedikit kargo yang masuk ke pelabuhan saat ini. Sampai kemarin situasinya mungkin tampak baik-baik saja karena beberapa kargo yang telah diatur sebelumnya dikirim tetapi kenyataannya sekarang sangat sulit. ” ujar pejabat Dewan Pengirim Korea Selatan.

Meski Hyundai telah mengakui adanya pengurangan produksi karena ada gangguan akibat aksi mogok, namun hingga sejauh ini Hyundai masih enggan untuk memberikan rincian kerugian yang telah dialami pabrik otomotifnya.

Lebih lanjut, pengurangan produksi juga telah mempengaruhi nilai saham Hyundai di bursa Korea Selatan. Dimana per hari Kamis kemarin, saham Hyundai Motor merosot sebanyak 0,5 persen. Meskipun penurunan ini masih tergolong kecil apabila dibandingkan dengan penurunan saham benchmark KOSPI yang telah ambles sebanyak 1,4 persen.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas