Penjualan Daihatsu Xenia Hanya 60 Unit pada Mei 2022, Ini Jawaban Manajemen
Daihatsu Xenia terlempar dari 20 mobil terlaris pada Mei 2022, sebab hanya terjual sebanyak 60 unit secara wholesale atau dari pabrik ke dealer.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Daihatsu Xenia terlempar dari 20 mobil terlaris pada Mei 2022, sebab hanya terjual sebanyak 60 unit secara wholesale atau dari pabrik ke dealer.
Sejak Maret lalu, pengiriman dari pabrik ke dealer untuk model Xenia terus mengalami penurunan. Pada Maret lalu, Xenia terjual 2.688 unit, sementara saat April turun menjadi 1.333 unit secara wholesale.
Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International Tbk Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso, mengatakan Daihatsu menjaga antara penjualan wholesale dan retail sale (dealer ke konsumen).
Baca juga: Daihatsu Bongkar Teknologi All New Xenia ke Guru SMK se-Jawa Timur
"Antara wholesale dan retail sale harus menjaga keseimbangan suplai dan demand supaya level stok terjaga dengan baik. Memang wholesale Xenia baru 60 unit ya, tapi retail sale-nya sih di atas seribu kemarin," tutur Hendrayadi saat acara Test Drive Daihatsu Sirion di Manado, Sulawesi Utara, Selasa (21/6/2022).
Selain itu, Hendrayadi menyebut bahwa saat ini ada pembagian produksi untuk model yang tengah mendapatkan permintaan tinggi.
"Nah jadi kenapa, intinya kita harus mengatur pembagian produksi di ADM (Astra Daihatsu Motor) supaya model lain yang kami anggap membutuhkan suplai lebih tinggi bisa dialihkan kesana. Tidak ada isu besar sebenarnya, hanya pembagian produksi saja," imbuhnya.
Baca juga: Toyota Kenalkan Sistem Penyimpanan Energi Berbasis Teknologi Baterai EV
Selanjutnya, hari kerja saat Mei yang lebih pendek karena adanya libur lebaran juga memengaruhi proses produksi.
"Karena Mei hari kerja paling pendek sekitar 19 hari kerja yang biasanya sampai 25 hari kerja, maka produksi diatur sedemikian rupa untuk bisa suplai ke model lain. Jadi hanya masalah pengaturan suplai dan demand saja," ungkap Hendrayadi.