Lorena Transport Mulai Memasuki Era Bus Listrik
Juni lalu, LRNA baru saja memenangkan tender pengadaan dan operator bus medium listrik dari Sinar Mas Land.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Tahun ini PT Eka Sari Lorena Transport Tbk akan memperkuat divisi rental bus guna memperoleh kontrak kerja sama dalam hal penyediaan sewa bus berjangka panjang.
Juni lalu, LRNA baru saja memenangkan tender pengadaan dan operator bus medium listrik dari Sinar Mas Land.
"Dengan tender ini, maka satu unit bus listrik LRNA akan beroperasi pada Agustus 2022 mendatang, di BSD City dan saat ini bus listrik masih berada di Tiongkok," kata Managing Director Eka Sari Lorena Transport Tbk, Dwi Rianta Soerbakti saat paparan publik secara luring, Jumat (15/7/2022).
Dikatakannya, bus listrik yang akan dioperasikan Lorena yakni merek Skywell.
Baca juga: Eka Sari Lorena Masuk dalam Bisnis Pengangkutan Limbah Medis
"Perseroan menargetkan penambahan, sekaligus pengoperasian sebanyak 25 unit bus listrik selama 5 tahun," katanya.
Lorena juga akan memperkuat rute atau trayek jarak pendek di sekitar Jabodetabek melalui layanan Jabodetabek Residence Connection (JRC) dan Trans Jabodetabek Reguler (TJR), serta memperluas Angkutan Bandara (Jabodetabek Airport Connection/JAC) karena Perseroan melihat besarnya potensi segmen ini.
“Kami juga terus berkomitmen memperkuat trayek jarak pendek kategori Commuter Line yaitu JRC, JAC dan TJR.
Kami juga memperketat rasio jumlah karyawan, memperkuat sistem e-ticketing dan menjalankan sistem Cashless Payment Method. Kami pun meyakini Divisi Rental Bus juga akan menyumbang pendapat bagi perseroan secara signifikan,” ungkap Rianta.
Baca juga: Bus Double Decker Lorena Dilalap Api di Lebak Bulus, Lima Damkar Diterjunkan ke Lokasi
Rianta menambahkan perseroan juga akan segera memasuki industri angkutan limbah medis.
“Izin rekomendasi pengangkutan limbah bahan berbahaya dan beracun dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah didapat. Saat ini, dalam proses “due diligence” beberapa perusahaan yang mungkin akan menjadi mitra dari PT Lorena,” imbuhnya.
Kinerja Pulih
Terkiat kinerja perusahaan, Rianta mengatakan, dalam 3 bulan pertama tahun ini, kinerja Lorena mulai pulih tercermin dari kenaikan pendapatan dan penurunan rugi bersih yang signifikan.
Pendapatan LRNA di kuartal I 2022 naik 0,82 persen menjadi Rp 17,22 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp 17,08 miliar.
Rugi bersih dipangkas 49 persen menjadi Rp 3,64 miliar dari kuartal I 2021 rugi Rp 7,12 miliar.
"Pendapatan terbesar LRNA masih dari Bus AKAP Rp 15,08 miliar, naik dari Rp 14,73 miliar, disusul Shuttle Bus Rp 778,50 juta, Bus AKAP Jarak Pendek Rp 749,93 juta, dan Bus Angkutan Bandara yang naik menjadi Rp 611,44 juta dari Rp 485,32 juta," katanya.
Dari sisi aset sepanjang kuartal 1 tercatat Rp 241,48 miliar dari Desember 2021 sebesar Rp 239,33 miliar, kewajiban Rp 53,09 miliar dari ekuitas Rp 188,39 miliar sehingga rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) yakni 0,28 kali.
Bisnis AKAP Lorena memiliki 20 rute di antaranya Pekanbaru, Bukit Tinggi, Padang, Bandar Lampung, Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya hingga Madura.
Armada AKAP terdiri dari Double Decker MB2542 (12 unit), Super Executive Class (12), Executive Class (85), VIP Class (8), Business Class 1 (15), Business Class 2 (22) dan Medium Bus (2).
Armada lainnya yakni TransJabodetabek Reguler (22), Jabodetabek Residence Connection (12), Jabodetabek Airport Connection (18), dan Shuttle Bus.