Kemenperin: Mobil Listrik Harga Rp 250 Jutaan Bisa Percepat Transisi ke Era Elektrifikasi
Dirjen ilmate: mobil dengan rentang harga Rp 250 juta - Rp 300 juta bisa mempercepat transisi ke era elektrifikasi.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus mendorong upaya peralihan dari kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) ke mobil dan sepeda motor listrik.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Dirjen Ilmate) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier, menyampaikan untuk mempercepat peralihan masyarakat harus diberi edukasi.
"Masyarakat perlu diedukasi bahwa mobil listrik konsumsi 15 kWh untuk 100 km. Dia mengkonsumsi listriknya 1 kWh itu sekitar Rp 2.500, kalau pake BBM itu 100 km itu 5,5 liter. Itu dihitung saja. Mobil listrik masih lebih murah," jelas Taufiek dalam seminar di PEVS 2022, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (25/7/2022).
Baca juga: Kemenperin Sebut 1.000 Mobil Listrik Bisa Hemat 180.000 Barel Minyak Per Tahun
Selain edukasi, Taufiek menambahkan bahwa mobil dengan rentang harga Rp 250 juta - Rp 300 juta bisa mempercepat transisi ke era elektrifikasi.
"Kami meyakini berbagai pabrikan mobil listrik di sini akan menghasilkan mobil murah. Konsumsi masyarakat Indonesia untuk membeli mobil 62 persen di harga Rp 250 juta - Rp 300 juta. Kalau ada mobil yang harganya segitu, saya yakin proses peralihan akan lebih cepat, karena faktanya saat ini dilapangkan harganya masih sedikit tinggi," tuturnya.
Baca juga: Rakata Rilis Maxi Scooter dan Motor Sport Listrik di PEVS 2022, Harga Mulai dari Rp 41 Jutaan
Sebagai informasi, saat ini harga mobil listrik yang sudah dijual di Indonesia dengan harga paling murah ialah Renault Twizy yang dibanderol sebesar Rp 595 juta.
Sementara yang terbaru, pabrikan mobil Wuling mulai menawarkan mobil listrik perkotaan Wuling Air ev dengan perkiraan harga mulai Rp 250 juta untuk tipe standard dan Rp 300 juta untuk tipe long range.
