Gaikindo Optimistis Penjualan Mobil Tahun Ini Capai 900.000 Unit
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara, menyebut pertumbuhan penjualan mobil bisa kian ngebut jika suplai chip semikonduktor lancar.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatatkan penjualan mobil Januari – Agustus 2022 mencapai 658.232 unit, secara wholesale. Jumlah ini tumbuh 21,1 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu, sekitar 543.424 unit.
Melihat performa penjualan dan pertumbuhan ekonomi yang kian positif, Gaikindo optimistis dapat tutup target 900.000 unit pada akhir tahun 2022.
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara, menyebut pertumbuhan penjualan mobil bisa kian ngebut jika suplai chip semikonduktor lancar.
Baca juga: Jokowi Terbitkan Inpres Kendaraan Listrik, Gaikindo Ingatkan untuk Gunakan Produk Buatan Lokal
"Yang membuat kendaraan terlambat dikirimkan itu adalah kelangkaan chip semikonduktor. Itu yang sedang diusahakan untuk diatasi dan mudah-mudahan bisa diatasi, namun prosesnya memang panjang," tutur Kukuh dalam acara Ngovsan Bersama Forwot, Kamis (15/9/2022).
Optimisme Gaikindo tumbuh usai gelaran GIIAS 2022 yang digelar di ICE BSD, Tangerang, Banten dengan Raihan hasil positif.
"Itu juga membangunkan optimisme kita ke depan target atau prediksi 900.000 itu bisa dicapai. Ditambah lagi dari pameran GIIAS, antusiasme masyarakat membeli kendaraan bermotor cukup tinggi," jelasnya.
Kukuh menambahkan, Indonesia telah swa sembada kendaraan bermotor dan kebutuhan kendaraan bermotor di dalam negeri akan terus tumbuh dimasa yang akan datang, oleh karena itu Indonesia harus tetap memiliki industri kendaraan bermotor yang kompetitif dan tangguh.
Baca juga: Ekspor Mobil Indonesia Berada dalam Tren Positif, Gaikindo Targetkan Kirim 300 Ribu Unit
"Kebijakan PPnBM DTP tidak hanya industri KBM yang kembali bangkit atau recovery juga bisa meningkatkan utilisasi pabrik KBM sebagai lokomotif industri KBM untuk membangkitkan mata rantai Industri komponen, termasuk Industri ban dan pendukung lainnya, sehingga lebih dari 1000 perusahaan termasuk UMKM dengan total karyawan lebih dari 1,5 juta karyawan yang bekerja di sektor otomotif dapat dipertahankan," imbuhnya.