Akselerasi Pembangunan Infrastruktur EV, Peta Sebaran SPKLU dan Insentif Konversi Disiapkan
Di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai sekitar 13.262 berdasar data sampai dengan April 2022.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
"Ini masih berada di bawah rem standar kita 250 km. Sudah ada SPKLU eksisting 5 unit dan kita akan menambahkan sekitar 20 unit," kata dia.
Untuk lintas Sulawesi dengan jarak tempuh 6.000 km, saat ini SPKLU eksistingnya adalah 8 unit dan akan ditambah menjadi 22 unit Jadi totalnya ada 30 unit untuk mengcover jalur lintas di Sulawesi.
"Untuk Pulau Nusa Tenggara ini kita akan meng-cover sekitar 12 unit untuk Nusa Tenggara dan yang eksisting sudah 7 unit. Di Nusa Tenggara Barat ada 6 unit dan Nusa Tenggara Timur ada 1 unit dan akan ada lagi rencana penambahan 5 unit."
"Untuk Maluku dan Papua kita fokuskan untuk meng-cover kota besar sekitar 12 unit. Jadi saat ini sudah ada dua kemudian rencananya akan dikembangkan ditambah lagi 10 unit jadi total 12 unit untuk di Maluku dan Papua," ungkap Tri.
Untuk mempercepat program konversi BBM dari motor konvensional ke motor listrik. Kementerian ESDM sudah melakukan 100 konversi dan tahun ini berupaya untuk meningkatkan menjadi 1.000 unit.
"Kita kerjasamakan dengan PLN, kendaraan-kendaraan dinas operasional PLN dan Pertamina, Kemudian 200 unit lainnya kita lakukan dengan di Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah," kata Supriyadi.
Kementerian ESDM coba memberikan hitung-hitungan dengan memberikan suatu insentif terhadap baterai kendaraan konversi.
Pihaknya masih mengkaji bersama dengan Menkomarves, seperti apa teknisnya supaya masyarakat itu bisa diberikan insentif terhadap baterai. Apakah ini nanti sistemnya swap gimana masyarakat kayaknya beli energinya saja seperti LPG.
"Kita sudah bertemu dengan produsen sepeda motor listrik, di mana controller dan baterai sudah mampu membuat sparepart dari motor listrik itu sendiri hanya tingkat keekonomiannya masih sedikit sehingga itu menjadikan kosnya menjadi tinggi untuk dihitung per unitnya," ungkapnya.
Kalau kita bisa mengakselerasi ini mudah-mudahan nanti harganya akan semakin turun sehingga masyarakat akan lebih termotivasi dengan adanya konversi ini," ucap Supriyadi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.