Toyota: Transisi Energi Baru Terbarukan Memegang Peranan Penting untuk Capai Netralitas Karbon
transisi menuju energi baru terbarukan memegang peran penting dalam menjaga ketersediaan energi dan lingkungan yang lebih hijau
Penulis: Lita Febriani
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Toyota Indonesia berkomitmen untuk berkolaborasi dan bersinergi bersama akademisi untuk memberikan edukasi, serta menyelaraskan pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda yang berpartisipasi aktif dalam mendukung peta jalan energi Pemerintah.
Optimalisasi potensi Indonesia yang memiliki sumber Energi Baru Terbarukan (EBT), tentunya dalam pelaksanaanya juga harus memastikan perkembangan ekonomi yang berkelanjutan di semua lini kehidupan, terutama di masa pemulihan ekonomi nasional saat ini.
External Corporate Affairs Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, mengatakan transisi menuju energi baru terbarukan memegang peran penting dalam menjaga ketersediaan energi dan lingkungan yang lebih hijau untuk generasi di masa yang akan datang.
Baca juga: Jalankan Program Transisi Energi, PLN Butuh Dana 700 Miliar Dolar AS
"Kami meyakini bahwa netralitas karbon merupakan suatu keniscayaan. Harapannya kita bersama-sama menyikapi perubahan yang tidak bisa dielakkan sebagai kesempatan yang baik untuk mengoptimalkan pertumbuhan bangsa Indonesia," tutur Bob Azam dalam seminar di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya, Selasa (11/10/2022).
Dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman akan pentingnya dukungan terhadap pemerintah dalam memanfaatkan EBT kepada generasi muda, Toyota kembali menggelar Seminar Nasional tahap ke-3 yang diselenggarakan pada Selasa (11/10/2021) di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya yang mengangkat tema Transisi Energi Baru Terbarukan Menuju Net Zero Emission (NZE) dan Tantangannya.
Toyota menilai peran akademisi dalam menyampaikan inovasi-inovasi teknologi yang dapat diterapkan dari proses hulu ke hilir oleh industri, menjadi kunci keberhasilan untuk memperdalam pemahaman terkait peta jalan EBT di Indonesia.
Di industri otomotif, melalui Life Cycle Assesment (LCA) dapat menjadi bentuk kontribusi nyata terhadap pengurangan karbon emisi di Indonesia.
Baca juga: Kepala OIKN Bambang Susantono: Ibu Kota Nusantara Bakal Terapkan Energi Hijau
"Melalui transformasi industri otomotif, Toyota Indonesia hadir dengan pendekatan Multi-pathway yaitu sinergi ragam teknologi kendaraan elektrifikasi dan pemanfaatan energi rendah emisi seperti biofuel, ethanol dan hydogren, serta optimalisasi implementasi energi baru dan terbarukan (EBT) dalam proses manufaktur yang lebih ramah lingkungan," terang Bob Azam.