Harga Energi Meningkat, Mercedes Benz Mulai Investasi ke Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Akibat penurunan drastis impor minyak Rusia, para pembuat mobil Jerman diharuskan kreatif dalam mengelola kebutuhan energi.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN – Mercedes Benz telah membuat kesepakatan awal dengan pemasok tenaga angin lepas pantai untuk mensuplai energi hingga seperempat dari kebutuhan energinya pada 2027.
Karena harga energi di seluruh dunia telah melonjak selama setahun terakhir, para pembuat mobil telah bergegas untuk bereaksi demi menekan biaya operasi mereka yang meningkat secara drastis.
Salah satu hal yang dilakukan oleh produsen mobil adalah berinvestasi dalam solusi energi terbarukan.
Baca juga: Resmi Meluncur, Ini Spesifikasi SUV Listrik Mercedes-Benz EQE
Dalam kasus ini, pembuat mobil asal Jerman telah memilih untuk berinvestasi dalam beberapa proyek pembangkit listrik tenaga angin (PLTB).
Akibat penurunan drastis impor minyak Rusia, para pembuat mobil Jerman juga diharuskan kreatif dalam mengelola kebutuhan energi mereka.
Dilansir dari Teslarati, Rabu (19/10/2022) Mercedes memiliki dua proyek yang mereka harap dapat membantu membatasi ketergantungannya pada bahan bakar fosil.
Salah satu proyek itu merupakan kesepakatan yang dibuat dengan produsen energi angin yang berbasis di Laut Baltik, yang akan memasok 25 persen dari kebutuhan energi perusahaan pada 2027.
Perusahaan menargetkan sekitar 70 persen energinya akan berasal dari sumber terbarukan pada 2030.
Namun, perusahaan justru menghadapi masalah lain. Bahkan setelah selesai, kedua proyek tersebut diperkirakan tidak akan menghasilkan cukup banyak energi untuk memenuhi tujuan mereka.
Di sinilah pemerintah Jerman turun tangan untuk membantu. Pemerintah Jerman mendukung sebagian besar energi terbarukan yang saat ini sedang dibangun di Jerman sesuai dengan “Undang-Undang Sumber Energi Terbarukan Jerman tahun 2023” yang baru-baru ini disahkan (EEG 2023).
EEG 2023 menetapkan beberapa perubahan penting dan melanjutkan dedikasi Jerman untuk pembangkit listrik tenaga angin dan surya.
Pertama, undang-undang tersebut menetapkan tujuan agar 80 persen energi Jerman diproduksi oleh sumber terbarukan pada 2030, tetapi rangkaian peluang pendanaan ini juga akan menjadi yang terakhir, setelah penghentian pembangkit listrik tenaga batu bara di negara tersebut.
Secara terpisah, Mercedes dan pembuat mobil Jerman lainnya juga akan menjadi bagian besar dari peralihan ke energi yang lebih bersih dalam waktu dekat.