Imbas Krisis Chip Semikonduktor, Toyota akan Pangkas Target Produksi Kendaraan
Toyota akan menangguhkan 11 jalur produksi di delapan pabrik domestik bulan depan selama dua.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Toyota Motor menyampaikan produksi kendaraan tahunannya kemungkinan akan mengalami penurunan di bawah target awal.
Dikutip dari Reuters, Minggu (23/10/2022) pabrikan mobil asal Jepang menyebut krisis chip semikonduktor global sebagai penghambat dalam meningkatkan produksi kendaraannya.
Sementara itu, produksi kendaraan Toyota pada Agustus mengalami rebound, tetapi output untuk Oktober dan November diperkirakan masing-masing sekitar 750.000 dan 800.000 unit, di bawah rata-rata 900.000 unit dari rencana awal produksi yang diproyeksikan bulan lalu.
Baca juga: Kelangkaan Chip Semikonduktor Mulai Teratasi, Produksi AHM Tembus 411.231 Unit pada September 2022
Toyota sendiri tidak mengatakan berapa banyak target produksi tahunan yang akan diturunkan.
Namun, jika mengacu pada output dalam lima bulan pertama tahun fiskal berjalan, maka penurunannya sebesar 6,7 persen dari rencana awal perusahaan.
“Target yang direvisi akan diungkapkan setelah prospek produksi menjadi lebih jelas,” kata juru bicara Toyota.
Di samping itu, melonjaknya inflasi, kenaikan suku bunga dan meningkatnya risiko resesi ekonomi di pasar utama juga telah menggelapkan prospek permintaan, meskipun produksi mobil secara umum tetap ketat karena kekurangan chip dan pembatasan terkait Covid-19.
Toyota juga mengatakan bahwa mereka akan menangguhkan 11 jalur produksi di delapan pabrik domestik bulan depan selama dua hingga sembilan hari, yang dapat memengaruhi output dari berbagai macam kendaraan, seperti Corolla, RAV4 dan Yaris.