Jalin Kerjasama, CATL Bakal Pasok Baterai Lithium-Ion ke EV Daihatsu
CATL akan menyediakan pasokan baterai lithium-ion yang stabil untuk kendaraan listrik (EV) Daihatsu mendatang, yang akan ditawarkan di Jepang
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Daihatsu Motor Company, yang merupakan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Toyota, pada Rabu (16/11) mengumumkan kerjasama strategis dengan produsen baterai yang berbasis di China yakni CATL (Contemporary Amperex Technology Limited).
Menurut perjanjian tersebut, CATL akan menyediakan pasokan baterai lithium-ion yang stabil untuk kendaraan listrik (EV) Daihatsu mendatang, yang akan ditawarkan di Jepang dan juga di pasar negara berkembang.
“Dengan baterai canggih CATL, Daihatsu akan dapat meningkatkan produksi dan kinerja kendaraan listrik berkualitas tinggi serta terjangkau tidak hanya di Jepang tetapi juga di pasar negara berkembang. Kerja sama ini akan mempercepat transisi Daihatsu ke produksi elektrifikasi dan membantu mencapai tujuan nol karbon jangka panjang, kata Soichiro Okudaira, President of Daihatsu.
Baca juga: Mobil Listrik DFSK Mini Ev akan Dirilis Pada 2023, Harganya di Bawah Rp 220 Juta
Sementara itu, kedua perusahaan tidak memberikan info terkait sel kimia baterai, tetapi Daihatsu secara khusus tertarik pada sistem baterai cell-to-pack (CTP) CATL serta BMS dalam versi 3.0 terbaru.
Dilansir dari Inside EV, Rabu (16/11/2022) pabrikan mobil asal Jepang mulai beralih untuk memproduksi kendaraan mikro (kei car) serba listrik, setelah para pesaingnya yakni Nissan dan Mitsubishi saat ini juga tengah berfokus untuk mengerjakan segmen serupa.
Adapun, pemilihan CATL sebagai mitra baterai bukanlah suatu kejutan, mengingat CATL merupakan pemasok baterai EV terbesar secara global sekaligus mitra Toyota setidaknya sejak 2019.
Toyota sendiri juga telah menggunakan baterai 72,8 kWh buatan CATL di salah satu model EV-nya yakni bZ4X.