Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Surui Arshaka Group yang menaungi rumah modifikasi Surui Motor Garage didapuk untuk berpartisipasi dalam pameran Internasional Motor Bike Expo (MBE) 2023 yang akan dilaksanakan di Verona, Italia, pada 27-29 Januari 2023.

Pada pameran ini, Surui berkolaborasi untuk menampilkan sepeda motor Harley Davidson yang bertema Indonesia dengan menggandeng para modifikator berpengalaman, seperti Garasi 19, Kawahara Racing dan Freeflow.

Dari kolaborasi yang digawangi Surui, para modifikator memodifikasi Harley Davidson Dyna tahun 2008 dan Harley Davidson Road Glide tahun 2015.

Baca juga: Hadirkan Konten Otomotif Terkini, Garage Life Season 4 Siap Mengulik Berbagai Modifikasi

Yang cukup menarik, Harley Davidson Road Glide tahun 2015 diubah menjadi sebuah motor yang identik dengan budaya Indonesia.

Motor ini akan datang ke Verona dengan tampilan cat batik, dimana terbagi menjadi tiga fase. Pada bagian atas menampilkan batik khas Toraja yang tegas, bagian tengah batik khas Bali dan bagian bawah mengaplikasikan batik Jawa.

Founder Surui Motor Garage Stefanus Joy Aspiranto, mengatakan sepeda motor Harley Davidson batik ini diberi nama Ojwala.

"Ojwala itu artinya terang dan menjelang tinggi di langit. Kami tentu berharap ini bisa menarik minat para pecinta modifikasi di luar," tutur Joy dalam Jumpa Pers di Garasi 19, Jakarta Selatan, Sabtu (7/1/2023).

Partner Founder Surui Deny, menyampaikan Surui Motor Garage memutuskan untuk mengikuti MBE 2023, sebab ditunjuk menjadi Exclusive Exhibitor mewakili Indonesia.

"Dengan semangat membara bersama-sama berkolaborasi menciptakan sebuah modifikasi motor Harley Davidson terbaik, kami juga menggunakan komponen buatan lokal dari Kawahara," jelasnya.

Untuk sparepart lokal yang digunakan dalam modifikasi Ojwala dan Dyna terdiri dari knalpot, derby cover, raiser, triple clamp, air juicer, swing arm, floorboards, breket kaliper rem (brembo). Bagian lampu menggunakan badja design, kaliper brembo, velg Road Glide 2015 arleness. Keseluruhan berada di bawah merek Surui dan diproduksi oleh anak bangsa.

Founder Garasi 19 Andre C Tenardi, menyampaikan dirinya diminta untuk membangun kedua motor tersebut dalam waktu hanya sebulan.

"Kita diminta bangunin motor Surui yang akan berangkat ke Verona, Itali. Kita hanya dikasih waktu 1 bulan. Kita selesai ontime, tanggal 9 besok motor ini harus langsung berangkat ke Verona, Itali. Motor ini temanya performance, jadi ada tiga tema batik, yakni Toraja, Bali dan Jawa. Kita ingin membawa nama Indonesia ke Itali," ucap Andre.

Founder Freeflow Fahmi Freeflow, mengemukakan awalnya diminta motor ini untuk mempresentasikan Indonesia.

Baca juga: Jadi Juri di Ajang Modifikasi Motor, Sekjen IMI Kagumi Kreativitas Anak Tanjung Priok

"Konsep motor seperti Harley ini yang mencirikan Indonesia belum ada. Butuh waktu lumayan untuk mikir konsepnya. Akhirnya ketemu bagian atas Toraja, tengah Bali dan bawahnya batik Jawa. Motor konsepnya performance sedangkan batik ini konsepnya luwes. Akhirnya kita masukkan unsur Toraja, Bali yang tajam dan keras, sehingga masuk ke konsep performance. Kita banyak berdiskusi menyoal warna," terangnya.

Founder Kawahara Racing Coq Siswanto, mengatakan dalam waktu sebulan tim Research and Development Kawahara mencoba mencari konsep yang tidak biasa untuk modifikasi kali ini.

"Kita buat part selama 1 bulan. Selama 1 bulan tim RnD coba bangun konsepnya. Kita bikin dari swing arm, knalpot dan hampir semua part tambahan kita bikin selama 1 bulan," ujar Coq.

Selain memamerkan sepeda motor bercirikan Indonesia, Surui Motor Garage juga membawa misi untuk mengenalkan berbagai produk modifikasi buatan Indonesia yang juga memiliki kualitas terbaik, tidak kalah dengan produk buatan luar.