Luhut Sebut Raksasa Produsen Mobil Listrik Segera Berinvestasi di Indonesia, Tesla Salah Satunya
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan, sejumlah perusahaan raksasa produsen mobil listrik siap berinvestasi di Tanah Air.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan, sejumlah perusahaan raksasa produsen mobil listrik siap berinvestasi di Tanah Air.
Perusahaan yang dimaksud diantaranya Tesla, Hyundai, dan BYD.
Luhut mengungkapkan, hal ini merupakan buah kebijakan investasi dan insentif didorong untuk menciptakan ekosistem industri yang komprehensif dan berdaya saing tinggi.
Baca juga: Tesla Banting Harga di AS dan Eropa, Pacu Penjualan Mobil Listrik
"Kalau kita lihat, semua pemain besar mobil listrik di dunia pun akan masuk di kita," ucap Luhut dalam Rakornas Forkopimda, Selasa (17/1/2023).
"Kalau kita lihat BYD, Tesla, Hyundai semua sudah memfinalisasi perjanjian-perjanjian Indonesia dengan keputusan kita. Dan bisa di-announcement segera, maka pemain besar itu akan masuk ke Indonesia," sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut Luhut juga mengatakan, pengembangan hilirisasi sumber daya mineral di Indonesia terus ditingkatkan.
Mulai dari nikel, bauksit, dan akan dilanjutkan jenis sumber daya mineral yang lain.
Adanya hal tersebut, juga menjadikan Indonesia dilirik oleh para produsen raksasa mobil listrik.
Luhut juga membeberkan, perusahaan produsen baterai listrik asal China, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), telah menandatangani kesepakatan investasi dengan Holding BUMN Tambang atau MIND ID.
Baca juga: Mau Beli Mobil Listrik Wuling Air Ev pada Awal Tahun Ini? Cicilan Mulai Rp5 Juta
Adanya perjanjian tersebut, digadang-gadang Indonesia bakal masuk ke dalam jajaran negara terbesar di dunia sebagai produsen baterai lithium serta kendaraan listrik.
"Kalau ini berjalan semua sesuai rencana, maka baterai lithium bisa diproduksi pada 2025. Dan 2027 kita mungkin 3 besar dunia yang memproduksi lithium baterai dan mobil EV," pungkas Luhut.