Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Jadi Pemegang Saham Mayoritas, Bos IBC Yakin Gesits Bakal Merajai Motor Listrik di Dalam Negeri

Pada 2035 pengembangan ekosistem KBLBB roda 4 dan juga roda 2 akan membutuhkan baterai sampai dengan 94 Gigawatt hour (GWh) per tahun.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Jadi Pemegang Saham Mayoritas, Bos IBC Yakin Gesits Bakal Merajai Motor Listrik di Dalam Negeri
Laman Resmi Gesits
Motor listrik Gesits. Indonesia Battery Corporation (IBC) menyebutkan bahwa produk motor listrik dengan merek Gesits, bakal merajai pasar kendaraan listrik di Tanah Air. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Battery Corporation (IBC) menyebutkan bahwa produk motor listrik dengan merek Gesits, bakal merajai pasar kendaraan listrik di Tanah Air.

Diketahui, IBC telah mengambil alih kepemilikan saham mayoritas PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (WIKON) di PT Wika Industri Manufaktur (WIMA) yang merupakan produsen motor listrik Gesits.

"Saat ini sudah kami lakukan akuisisi Gesits yang sebelumnya dari Wikon Group ini sudah kami miliki mayoritas saham," ucap Direktur Utama IBC Toto Nugroho dalam rapat dengar pendapat bersama Komoditas VI DPR-RI di Jakarta, (16/2/2023).

Baca juga: MIND ID Belanja 48 Unit Sepeda Motor Listrik Gesits

"Dan salah satu hal yang kita dorong, Gesits ini national champion untuk pengembangan roda 2 di Indonesia yang electric," sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, Toto juga mengatakan, target penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) roda 2 pada 2035 akan menembus angka 12 juta unit.

Sementara untuk KBLBB roda 4 bakal mencapai 1 juta unit.

Berita Rekomendasi

Dengan demikian, penggunaan KBLBB secara masal bakal mengurangi volume impor bahan bakar minyak (BBM) dalam jumlah yang cukup besar.

Berdasarkan catatan Toto, pada tahun 2035 pengembangan ekosistem KBLBB roda 4 dan juga roda 2 akan membutuhkan baterai sampai dengan 94 Gigawatt hour (GWh) per tahun.

Dengan demikian, hal tersebut berpotensi mengurangi impor BBM sebanyak 23 juta barel per tahun.

"Ini proyeksi kita kurang lebih dari segi konversi menjadi listrik, ini lah yang mengurangi penggunaan BBM," pungkas Toto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas