Hindari Penggunaan Lampu Hazard, Berikut 5 Tips Mengemudi Truk Saat Hujan
Saat musim hujan, potensi kecelakaan akibat minimnya jarak pandang bisa saja terjadi. Terlebih saat aspal basah, jalan akan cenderung lebih licin.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai negara tropis yang memiliki dua musim, penghujan dan kemarau, para pemilik kendaraan di Indonesia harus mempunyai kemampuan berkendara yang mumpuni agar selalu aman di jalan.
Saat musim hujan, potensi kecelakaan akibat minimnya jarak pandang bisa saja terjadi. Terlebih saat aspal basah, jalan akan cenderung lebih licin.
Bukan hanya pengemudi mobil dan motor saja, para supir truk juga harus waspada menghadapi cuaca hujan.
Baca juga: Libur Akhir Tahun, Berikut Tips Aman Mengemudi di Jalan Tol
Terlebih bobot sebuah truk secara berat kosong sudah berkali lipat dari kendaraan biasa, apalagi jika berisi muatan.
Di tengah kondisi ini, pengemudi membutuhkan kontrol penuh pada truknya. Maka dari itu, penting untuk memperhatikan sejumlah hal saat mengemudikan truk ketika hujan.
Para ahli di Isuzu Indonesia membagikan lima tips mengemudikan truk saat hujan.
Berikut langkahnya:
1. Jarak Pandang
Jarak pandang yang dinilai pendek misalnya tinggal 1-2 meter akan sangat membahayakan. Dengan jarak pandang seminimal itu, pengemudi akan cenderung menghadapi sesuatu yang tiba-tiba di depan.
Di sisi lain, truk tidak bisa berhenti seketika, apalagi jika mengingat jalanan saat hujan akan cenderung licin. Untuk itu, putuskanlah untuk menepi jika jarak pandang sudah sependek itu.
Baca juga: Gandeng Hyundai, WeRide Kembangkan Mobil dengan Sistem Mengemudi Otonom Bertenaga Hidrogen
2. Jarak Aman
Dengan kondisi jalanan saat hujan yang akan cenderung licin, ditambah genangan yang cenderung membuat ban tidak menapak sempurna, maka kondisi ini bisa berakibat pada pengereman yang semakin tidak sempurna.
Setidaknya, jaga jarak aman. Pastikan, jaga jarak truk lebih jauh dari kendaraan didepannya karena pengereman saat cuaca hujan mungkin akan membutuhkan jarak lebih jauh dibandingkan ketika cuaca cerah.
3. Kurangi Kecepatan
Seperti sudah ditekankan di atas, cuaca hujan cenderung membuat jalan menjadi licin. Genangan juga membuat ban tidak menapak sempurna, sekaligus bisa saja menyembunyikan lubang.
Dengan kondisi seperti ini, pengemudi harus ekstra konsentrasi. Mengerem dalam kondisi kecepatan tinggi sudah pasti menyebabkan titik henti berbeda dibanding saat jalanan kering. Karena itu, kurangi kecepatan truk saat hujan.
Baca juga: Gandeng Hyundai, WeRide Kembangkan Mobil dengan Sistem Mengemudi Otonom Bertenaga Hidrogen
4. Rutin Lakukan Perawatan
Pada saat cuaca seperti hujan inilah kita akan menyadari betapa pentingnya perawatan kendaraan. Sebab, kita akan mengandalkan peran sejumlah part, seperti rem, kesehatan mesin, kondisi ban, hingga wiper.
Wiper adalah alat yang akan membantu dalam membersihkan kaca depan untuk mendukung pandangan pengemudi saat menyetir terutama ketika hujan.
Problemnya, saat hari cerah, wiper tidak digunakan, sehingga kita tidak sadar perihal kualitas kerjanya.
Di sinilah pentingnya perawatan berkala, termasuk untuk memastikan kualitas karet wiper.
Baca juga: Tips Mengatasi Kantuk saat Mengemudi di Bulan Puasa
5. Bahaya Penggunaan Lampu Hazard
Lampu hazard merupakan lampu tanda bahaya yang memanfaatkan kedua lampu sein kanan dan kiri untuk berkedip-kedip secara bersamaan.
Dengan dua lampu sein berkedip-kedip, maka pengguna jalan lain diharapkan memahami bahwa kendaraan kita sedang mengalami sesuatu.
Memang, kedipan lampu bisa membangun perhatian dan kewaspadaan. Namun, lampu ini semestinya digunakan ketika kendaraan menepi dan bukan untuk dinyalakan ketika sedang melaju saat hujan badai.
Efek buruknya, lampu hazard yang dinyalakan saat melaju bisa menyilaukan pandangan pengemudi lain di belakang.
Satu lagi, karena lampu sein berkedip bersamaan dengan lampu hazard, pengemudi lain tidak tahu bahwa sebenarnya kendaraan yang sedang menyalakan lampu hazard itu hendak berbelok.