Menko Airlangga: Infrastruktur Jalan Belum Bisa Saingi Pertumbuhan Otomotif
penjualan kendaraan roda dua alias motor mencapai 5,2 juta unit dan ekspor menembus 743 ribu, sehingga total produksi mendekati 6 juta.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pembangunan infrastruktur jalan tidak mampu saingi pertumbuhan industri otomotif.
Dengan melesatnya penjualan roda dua dan empat di tanah air, membuat ketertinggalan infratruktur menjadi penyebab jalanan dipadati kendaraan.
Bahkan pada 2022, penjualan kendaraan roda dua alias motor mencapai 5,2 juta unit dan ekspor menembus 743 ribu, sehingga total produksi mendekati 6 juta.
Baca juga: Gaikindo Jakarta Auto Week 2023 Dibuka Besok di JCC Senayan, Segini Harga Tiket Masuknya
"Makanya infrastruktur jalan belum bisa mengimbangi pertumbuhan industri roda empat dan roda dua," ujarnya dalam pembukaan Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2023 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (10/3/2023).
Kendati penjualan mobil sudah melesat hingga 1 juta unit, Airlangga menilai untuk kendaraan listrik angkanya masih cukup kecil hanya 10 ribu pada tahun lalu
Karena itu, insentif berupa subsidi diberikan oleh pemerintah untuk menggenjot minat masyarakat membeli kendaraan listrik.
"Tepuk tangan kepada pemerintah yang memberikan fasilitas PPnBM. Kadang memang lupa menyebut kontribusi pemerintah yang besar terhadap penjualan," katanya.
Airlangga berharap, dengan adanya subsidi yang diberikan untuk pembelian motor listrik khususnya senilai Rp 7 juta per unit, dapat menciptakan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
"Pemerintah beri fasilitas terutama untuk roda dua yang kemarin diumumkan menperin Rp 7 juta per unit untuk 200 ribu kendaraan baru dan konversi 50 ribu. Tentu ini ditujukan ke UMKM, yang menerima subdisi upah, dan lainnya," pungkas Airlangga.