Anak Usaha China Evergrande Group Bakal Hentikan Produksi EV di Tengah Kekurangan Dana
Berdasarkan rencana itu, arus kas kumulatif yang tidak dimanfaatkan dari 2023 hingga 2026 diharapkan mencapai negatif 7 miliar - 5 miliar yuan
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – China Evergrande New Energy Vehicle Group Ltd, yang merupakan anak usaha dari China Evergrande Group berencana untuk menghentikan produksi kendaraan listrik (EV) apabila mereka tidak dapat memperoleh pendanaan baru.
"Menghadapi ketidakmampuan untuk mendapatkan tambahan likuiditas, Grup berisiko menghentikan produksi," kata China Evergrande New Energy Vehicle Group dalam sebuah pernyataan, Kamis (23/3/2023).
Namun, jika China Evergrande New Energy Vehicle Group memperoleh pendanaan lebih dari 29 miliar yuan atau sekitar 4,2 miliar dolar AS di masa datang, mereka telah memiliki rencana untuk meluncurkan sejumlah model EV unggulan dan berharap dapat mencapai produksi massal.
Baca juga: Utang Membengkak, China Evergrande Percepat Pengiriman Mobil Listrik Hengchi 5
Berdasarkan rencana itu, arus kas kumulatif yang tidak dimanfaatkan dari 2023 hingga 2026 diharapkan mencapai negatif 7 miliar - 5 miliar yuan.
Adapun berita mengenai penghentian produksi EV ini muncul usai China Evergrande Group mengumumkan rencana restrukturisasi utang luar negeri senilai 22,7 miliar dolar AS pada Rabu (22/3/2023).
Sebelumnya, China Evergrande New Energy Vehicle Group mengatakan pihaknya akan memulai produksi massal model EV keduanya pada paruh pertama 2023 dan yang ketiga pada paruh kedua tahun ini.
Selain itu, mereka juga berharap dapat memproduksi hingga 1 juta EV per tahun pada 2025 mendatang.