Langgar Uji Tabrak Daihatsu Minta Maaf, 88.123 Unit Kendaraan Terdampak
Daihatsu sendiri telah mengonfirmasi ada pelanggaran prosedur dalam metode uji tabrak samping, yakni dengan memodifikasi komponen lapisan pintu depan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Daihatsu Motor Co. Ltd meminta maaf setelah melakukan pelanggaran uji tabrak.
Daihatsu sendiri telah mengonfirmasi ada pelanggaran prosedur dalam metode uji tabrak samping, yakni dengan memodifikasi komponen lapisan pintu depan.
Daihatsu Motor Co. Ltd, yang langsung menyatakan permintaan maafnya ke konsumen lewat rilis di laman resminya.
"Kami sangat meminta maaf karena telah mengkhianati kepercayaan konsumen dan stakeholder dan menyebabkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran besar," tulis Daihatsu pada rilis tersebut.
Baca juga: Toyota Voxy Kena Recall Sistem Rem Parkir Elektrik, Konsumen Diminta Cek Mobil ke Bengkel Resmi
Sebagai subjek uji tabrak yang dimanipulasi itu, dilakukan terhadap empat mobil bikinan Daihatsu.
Di antaranya Toyota Vios atau Yaris ATIV produksi Thailand, serta Toyota Agya bikinan Indonesia untuk pasar Ekuador.
Kemudian ada juga kembaran Daihatsu Ayla untuk pasar Malaysia, yakni Perodua Axia, yang mana sudah diproduksi sejak Februari 2023 lalu.
Terakhir ada satu mobil baru dari Daihatsu atau Toyota yang tengah dalam proses pengembangan, sehingga datanya masih dirahasiakan.
Lebih lanjut, Daihatsu mengonfirmasi ada pelanggaran prosedur dalam metode uji tabrak samping, yakni dengan memodifikasi komponen lapisan pintu depan.
Kalau ditotal, terdapat 88.123 unit kendaraan yang telah diproduksi terdampak manipulasi uji tabrak samping.
Sebagai respons lanjutan, Daihatsu melaporkan dan melakukan konsultasi kepada otoritas inspeksi dan sertifikasi.
Baca juga: Penjualan Daihatsu di Kuartal 1-2023 Naik 22,6 Persen
Tidak hanya itu, Daihatsu juga berkonsultasi kepada Toyota untuk menunda pengiriman unit baru yang terdampak.
Chairman Toyota, Akio Toyoda, mengatakan bahwa manipulasi yang dilakukan Daihatsu berdampak pada keselamatan kendaraannya dan percaya bahwa masalah ini tidak terbatas pada Daihatsu saja.
"Kami akan memulai investigasi menyeluruh dan mengumpulkan fakta secara teliti untuk memahami situasi, menentukan penyebabnya, dan mencegah hal ini terjadi lagi," tambah Toyoda.