PEVS 2023 Dihadiri 30.700 Pengunjung Dengan Total Transaksi Rp 289 Miliar
Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) dan Dyandra Promosindo menutup perhelatan PEVS 2023 dengan sukses dan memukau.
Editor: Toni Bramantoro
Selain puluhan brand produsen besar kendaraan listrik menyajikan dan menjual berbagai unit kendaraan listrik unggulannya, berbagai komunitas ini turut meramaikan pelaksanaan PEVS 2023 sejak hari pertama. Terdapat komunitas IAM EV yang memamerkan kendaraan listrik yang telah dimodifikasi.
Selanjutnya, Formula E yang turut unjuk gigi memamerkan salah satu mobil balap formula e yang akan dipakai saat pelaksanaan Jakarta e-Prix mendatang. Komunitas Sepeda Motor Listrik (KOSMIK) yang memamerkan puluhan sepeda motor listrik unik di booth yang disediakan.
Kumpulan mobil listrik formula rakitan oleh para mahasiswa yang disajikan oleh komunitas Formula Electric Student dari berbagai mahasiswa universitas bergengsi di Indonesia. Tak ketinggalan di booth Auction, Bengkel Konversi dan Rusty Project yang memamerkan koleksi unik nan menarik berbagai kendaraan listrik hasil rakitan pelaku otomotif profesional yang dapat dijumpai oleh pengunjun pada Hall A, JIExpo Kemayoran.
Kegembiraan di hari terakhir penyelenggaraan PEVS 2023 semakin terasa berkat program PEVs Push Bike Race yang terdiri dari puluhan peserta berusia 2 sampai 8 tahun. Kompetisi ini diadakan di area EV Track Zone, outdoor area JIExpo Kemayoran. Selamat kepada para adik-adik yang sangat piawai mengayunkan kakiknya dan menjadi pemenang perlombaan PEVS Push Bike Race!
Bincang Akhir Pekan di PEVS 2023 Hari Terakhir: Percaya Menyongsong Kendaraan Masa Depan dengan Potensi Energi Terbarukan untuk Kendaraan Listrik
Presiden Direktur PT Geo Dipa Energi - Bapak Yudistian Yunis memaparkan bagaimana peran energi terbarukan dalam hal ini geothermal mengambil peran memenuhi target Indonesia Net Zero Emission pada 2060. Diketahui bahwa Indonesia disebut sebagai ring of fire atau negara yang dikelilingi gunung api.
Kehadiran banyak gunung api di Indonesia ini membuat negara Indonesia kaya akan panas bumi sehingga memantik Indonesia untuk turut mulai mengembangkan energi geothermal/energi panas. Sayangnya, dengan kehadiran banyaknya energi fossil yang hingga saat ini masih banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, pemanfaatan energi geothermal di Indonesia dalam megawatt masih tergolong belum maksimal dengan menduduki nomor dua di dunia setelah Amerika.
“Kontribusi panas bumi di Indonesia untuk dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik telah dinaungi oleh Undang-undang yang sedang dirancang oleh pemerintah.” tegas Yudistian.
Hal inilah yang menjadi semangat tersendiri bagi Geo Dipa untuk terus memanfaatkan energi panas bumi sebagai energi terbarukan yang bersih untuk perkembangan industri yang lebih bersih atau ekonomi hijau (green economy) tanah air salah satunya melalui industri kendaraan listrik.
Lebih lanjut, Yudistian memaparkan sebuah fakta menarik. Berdasarkan pemanfaatan geothermal di kawasan Dieng, Jawa Tengah yang didapatkan, air panas yang tidak digunakan menjadi pembangkit listrik, memiliki kadar Lithium yang sangat tinggi. Oleh karena itu, Geo Dipa sedang meneliti lebih lanjut untuk dapat mulai mengekstraksi kadar Lithium tersebut, sebagai salah satu bahan terbaik pembuatan baterai sebagai barang penyimpan listrik.
Siang hari pada akhir pekan kali ini, tak menyulutkan semangat peserta menimba ilmu terkait kesiapan pemerintah dari BUMN lainnya dalam mempercepat ekosistem kendaraan listrik di tanah air. Semangat peserta terlihat ketika srikandi PLN menaiki panggung dan mulai memaparkan berbagai upaya PLN guna meyakinkan seluruh masyarakat untuk beralih ke ekosistem yang lebih hijau. Terlihat berbagai almamater dikenakan oleh siswa/i peserta seminar dari beberapa universitas ternama di Indonesia.
Executive VP Pengembangan Produk Niaga PT PLN Persero - Ibu Ririn Rahmawardini menjelaskan kepada peserta terkait upaya PLN dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik tanah air. Kesiapan yang dilakukan PLN adalah upaya mewujudkan deklarasi komitmen Zero Emission tahun 2060 yang telah dilakukan pada perhelatan COP26 pada 1 November 2021 silam di Glasgow, Skotlandia.
Menurutnya, PLN tengah mengembangkan ekosistem hulu ke hilir kendaraan listrik tanah air. Mulai dari pembangkit listrik, hingga ke sisi pelanggan yaitu produksi dan penyediaan SPKLU juga SPBKLU yang semakin ditingkatkan. Teranyar, PLN tengah mengembangkan SPLU Fast Charging (SPLU 2.0) dengan menggunakan plug. Guna mempermudah pengguna dalam mencari informasi seputar elektrifikasi, PLN tengah mengembangkan aplikasi bernama PLN Mobile yang bersisi deretan fitur canggih khusus Electric Vehicle hanya dalam genggaman tangan pengguna.
Harapannya, PLN Mobile dapat menjadi aplikasi penyedia sumber informasi terpercaya bagi pengguna yang ingin mengetahui seputar lokasi dan titik SPKLU dan SPBKLU terdekat hingga informasi penuh manfaat lainnya.