Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Prospek Besar Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik, VKTR Fokus Segmen Komersial

Berdasarkan data, kebutuhan bus di kota Jakarta saja mencapai lebih dari 10.000 unit hingga tahun 2030.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Prospek Besar Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik, VKTR Fokus Segmen Komersial
HO
Komisaris Utama VKTR yang juga Presiden Direktur BNBR Anindya Bakrie. melalui Perpres Nomor 55 Tahun 2019, Indonesia berkomitmen melakukan percepatan terbentuknya ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi jalan di Indonesia. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) mendukung rencana pemerintah yang berniat membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Dukungan itu disampaikan Komisaris Utama VKTR yang juga Presiden Direktur BNBR Anindya Bakrie di Jakarta, Senin (29/5/2023).

Anindya menegaskan bahwa prospek bisnis pengembangan ekosistem kendaraan listrik ini terbilang besar.

Baca juga: Kementerian ESDM Kaji Kerja Sama dengan Bank Himbara untuk Pembiayaan Konversi Motor Listrik

Hal ini didukung oleh adanya perubahan besar-besaran industri kendaraan global yang tengah mengalami transisi menuju energi bersih dan ramah lingkungan.

Sejalan dengan itu, melalui Perpres Nomor 55 Tahun 2019, Indonesia pun berkomitmen melakukan percepatan terbentuknya ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi jalan di Indonesia.

“VKTR akan berfokus dalam mengembangkan bisnis KBLBB di segmen kendaraan komersial seperti bus dan truk,” ucap Anindya.

“Berdasarkan data, kebutuhan bus di kota Jakarta saja mencapai lebih dari 10.000 unit hingga tahun 2030. Jika menghitung potensi di seluruh Indonesia, maka angka 10.000 unit ini dapat menjadi 20 kali lipat lebih besar,” sambungnya.

Berita Rekomendasi

VKTR telah menjalin kerjasama sejak 2018 dengan pihak BYD, dengan mendatangkan unit bus listrik yang kemudian menjadi bagian dari armada transportasi perkotaan di Indonesia.

CEO VKTR Gilarsi W Setijono menjelaskan TransJakarta telah mengoperasikan sejumlah 52 bus listrik dengan merek BYD dimana seluruh unit tersebut dipasok dari VKTR.

Hal tersebut merupakan salah satu hasil dari upaya perusahaan untuk terus memperkuat dan mengembangkan kemitraan strategis dengan pelaku industri kendaraan listrik terbesar di dunia tersebut.

"Saat ini kami mendatangkan bus tipe K-9 secara CBU (completely built-up) langsung dari pabrik BYD di Shenzhen, Cina. Tahap selanjutnya, kami mulai merintis proses pembangunan fasilitas perakitan di Indonesia dengan mitra perusahaan perakitan lokal yang berpengalaman di bidangnya,” kata Gilarsi.

Gilarsi menambahkan, selain bus listrik Perseroan juga merambah bisnis EV Truck atau truk listrik. Potensi pasar truk di Indonesia terus bertumbuh.

“Data kami menunjukkan bahwa pada 2023 ini pasar EV truck diperkirakan melebihi 111.000 unit per tahun. Tren pertumbuhan di sektor tambang, sawit dan lain sebagainya terus menguat dibanding 2022. Indikator pertumbuhan juga terlihat di sektor logistik,” urainya..

Seperti diketahui, VKTR tengah bersiap menggelar Initial Public Offering (IPO) dalam waktu dekat.

Perusahaan yang memang difokuskan untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik segmen heavy mobility ini akan melaksanakan penawaran awal pada tanggal 26-31 Mei 2023 sebelum mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Potensi Investasi

Pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, baru saja menandatanganani Nota Kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan raksasa mobil listrik BYD, di Shenzhen, Tiongkok, Kamis (25/5/2023).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk menjajaki potensi investasi antara Indonesia dan Tiongkok, termasuk dalam bidang mobil listrik.

Selain Menko Luhut dan beberapa pengusaha termasuk Anindya Bakrie, Pimpinan dan CEO BYD, Wang Chuanfu, juga hadir untuk menyaksikan tonggak sejarah ini di kantor pusat BYD di kota Shenzhen, Tiongkok.

Indonesia memang bertekad mengembangkan ekosistem kendaraan listrik sehingga dapat menjadi pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara, dan pemerintah serta para pengusaha Indonesia mengapresiasi inisiatif BYD untuk menjajaki peluang ini lebih lanjut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas