Thailand Diprediksi Jadi Pemain Utama di Pasar EV ASEAN, Indonesia Bagaimana?
Posisi kuat Thailand ini berkat dukungan negara tersebut untuk industri EV dengan memberikan insentif yang menguntungkan
Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Thailand diprediksi akan menjadi pemain utama di pasar kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) di Kawasan ASEAN, diikuti Indonesia di posisi kedua menurut penelitian BloombergNEF.
Posisi kuat Thailand ini berkat dukungan negara tersebut untuk industri EV dengan memberikan insentif yang menguntungkan, seperti pemotongan pajak dan subsidi, untuk mendorong konsumsi dan produksi lokal.
Menurut laporan Bangkok Post, saat ini Thailand memimpin atas Indonesia dengan penjualan 51.000 unit EV pada 2022, disusul Indonesia yang berhasil menjual sekitar 10.000 unit.
Kemudian, angka penjualan EV Thailand diperkirakan akan mencapai 2,9 juta unit pada tahun 2040.
"Thailand akan menjadi pemain besar di pasar EV, tetapi setelah tahun 2040, Indonesia akan memimpin di segmen mobil penumpang karena besarnya pasarnya," tutur Analis Senior Transportasi Asia-Pasifik BloombergNEF Allen Tom Abraham, masih dikutip dari Bangkok Post.
Badan tersebut juga menunjukkan bahwa produksi EV membutuhkan investasi besar dalam rantai pasokan baterai.
Permintaan baterai lithium tahunan diperkirakan akan tumbuh pesat, mendekati 5,7 terawatt-jam (TWh) per-tahun pada tahun 2035 dalam skenario transisi ekonomi.
Dalam skenario net-zero di mana pemerintah mengkampanyekan keseimbangan antara emisi dan penyerapan gas rumah kaca, permintaan baru baterai lithium-ion diperkirakan akan mencapai 244 TWh pada tahun 2050. Hal ini sejalan dengan meningkatnya permintaan EV secara global.
Abraham menyebut pangsa EV penjualan penumpang baru diperkirakan akan melonjak dari 14 persen pada 2022 menjadi 30 persen pada 2026.
Baca juga: Dua Tahun Komunitas Mobil Listrik, Ingin Lebih Berkontribusi pada Pengurangan Emisi
Di pasar utama seperti China, EV menguasai 52 persen pangsa pasar. Sementara di Eropa, penjualan EV mencapai 42 persen dari total penjualan mobil.
BloombergNEF percaya penjualan EV global, terutama di segmen mobil penumpang, akan meningkat menjadi hampir 27 juta unit pada 2026, naik dari 19,5 juta unit pada 2022.
"Dengan berkembangnya pasar EV di banyak negara, permintaan minyak global untuk transportasi jalan raya juga diperkirakan turun menjadi 35,5 juta barel per-hari pada tahun 2040, turun dari 42,6 juta barel per-hari tahun lalu" ucap BloombergNEF Head of Downstream Oil and Petrochemical Sisi Tang.