Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Bukan di Indonesia, Tesla Teken Kontrak Pendirian Pabrik Tesla di India 500.000 Unit EV Per Tahun

Tidak tanggung-tanggung, kapasitas produksi pabrik mobil listrik Tesla di India mencapai 500.000 unit per tahun.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Bukan di Indonesia, Tesla Teken Kontrak Pendirian Pabrik Tesla di India 500.000 Unit EV Per Tahun
Nikkei Asia
Miliarder kondang Elon Musk menemui PM India Narendra Modi beberapa waktu lalu dan kini dia siap membangun giga factory pabrik mobil listrik Tesla berkapasitas 500.000 unit per tahun di India. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI – Kabar Tesla akan mendirikan industri kendaraan listrik di Indonesia masih simpang siur, Elon Musk, sang pendiri dan pemilik Tesla ternyata sudah meneken kontrak pendirian pabrik mobil listrik di India.

Tidak tanggung-tanggung, kapasitas produksi pabrik mobil listrik Tesla di India mencapai 500.000 unit per tahun.

Kabar ini terungkap setelah CEO Tesla Elon Musk menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di sela kunjungan kenegaraan yang di gelar di New York , ada 21 Juni kemarin.

Belum diketahui mobil jenis apa saja yang akan di produksi di unit perakitan Gigafactory baru itu, namun melansir dari Reuters mobil listrik yang diproduksi di India kabarnya akan dijual dengan harga 2 juta rupee atau sekitar 24.400 dolar AS.

Mobil ini harganya 500.000 rupee lebih mahal dibandingkan Tata Nexon EV yang merupakan mobil listrik terlaris di India, dan dua kali lebih mahal dari MG Comet yang merupakan EV paling murah.

Dengan adanya kontrak kerjasama tersebut, Musk mengungkap bahwa pihaknya serius menjadikan India sebagai basis ekspor untuk mengirimkan mobil Tesla di wilayah Indo-Pacific.

BERITA REKOMENDASI

“Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada perdana menteri atas dukungannya dan berharap Tesla bisa masuk ke India dalam waktu secepat mungkin,” jelas Elon Musk.

Baca juga: Malaysia Salip Indonesia untuk Tarik Investasi Tesla, PM Anwar Ibrahim Dikabarkan Bertemu Elon Musk

Rencana ekspansi ini sebenarnya sudah lama dicanangkan Elon Musk, bahkan beberapa waktu lalu pimpinan Tesla itu sempat berkunjung ke India untuk berbicara dengan para menteri dan birokrat terkait pembangunan pabrik mobil listrik dan baterai di India.

Sayangnya, saat itu pemerintah India menolak menurunkan pajak impor atas mobil-mobilnya.

Namun lambat laun PM Modi mulai memperlunak kebijakan, bahkan pada awal Juni lalu menawarkan program insentif senilai 455,2 miliar dolar AS bagi perusahaan yang bersedia menyiapkan proyek penyimpanan baterai dengan total 4.000 megawatt jam (MWh).

Baca juga: Insentif PM Modi Sukses Pikat Elon Musk, Tesla: Kami Siap Bangun Pabrik Gigafactory di India

Meski skema ini masih menunggu persetujuan kabinet, akan tetapi pasca rencana itu mencuat ke publik Tesla makin serius membidik India sebagai calon negara yang akan menerima proyek kerjasama pembuatan pabrik kendaraan listrik Tesla.

Diliriknya India sebagai lokasi pabrik baru Tesla dan bukan di negara Asia lain, bukan tanpa alasan.  Sejumlah pihak menilai negara India memiliki potensi kuat untuk masa depan energi berkelanjutan.

India juga mempunyai sumber daya manusia yang sangat terampil di bidang IT dan teknik, chip teknologi yang mutakhir, alasan tersebut yang kemudian mendorong Elon Musk untuk kepincut menjajaki investasi di India.

Baca juga: Bukan Sekadar Jualan, Kabarnya Tesla Juga Akan Bangun Jaringan Supercharger di Malaysia

Dengan pembangunan pabrik baru ini, Tesla dapat meningkatkan eksistensi mobil listrik Tesla di pasar Asia, mengingat belakangan ini para produsen kendaraan tengah menghadapi persaingan ketat untuk menguasai pasar otomotif global.

“India menawarkan biaya tenaga kerja dan produksi yang lebih rendah dibandingkan beberapa negara lain. Ini berpotensi mengurangi biaya produksi Tesla dan membuat kendaraan mereka lebih kompetitif dalam hal harga,” jelas Harshvardhan Sharma, kepala praktik ritel mobil di Nomura Research Institute.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas