Mercedes-Benz Bidik China Jadi Lokasi Penjualan Mobil EV Terbesarnya Mulai Tahun 2025
Produsen kendaraan Mercedes-Benz membidik China, sebagai pusat pengembangan mobil listrik (EV)-nya mulai tahun 2025
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Produsen kendaraan Mercedes-Benz membidik China, sebagai pusat pengembangan mobil listrik (EV)-nya mulai tahun 2025 menggantikan posisi pabrik Mercedes di Jerman.
Rencana tersebut mencuat setelah Mercedes-Benz menandatangani letter of intent dengan Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional atau National Development and Reform Commission (NDRC) China di Berlin pada awal bulan lalu.
Berdasarkan bocoran yang beredar, nantinya Mercedes akan meluncurkan beberapa model kendaraan listrik lewat anak usaha Mercedes-Benz Electric Architecture (MB.EA.)
Baca juga: Gagal Saingi Tesla, Investasi Mobil Listrik BYD Senilai 1 Miliar Dolar AS Ditolak Pemerintah India
Belum diketahui secara pasti jenis kendaraan listrik apa saja yang akan diproduksi Mercedes di pabrik China ini, namun seorang eksekutif senior Mercedes mengatakan MB.EA saat ini tengah fokus mempelajari pasar China.
“Mulai 2025, semua platform kendaraan baru Mercedes-Benz hanya akan membuat kendaraan listrik di pusat pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) China “ jelas EO Mercedes-Benz Ola Kaellenius.
"Untuk melakukan ini, kami harus menguasai penggerak listrik sesempurna digitalisasi. Itulah yang diharapkan pelanggan kami,” tambah Kaellenius.
Dipilihnya China sebagai pusat pengembangan mobil listrik (EV) bukan tanpa alasan, Mercedes memandang China sebagai salah satu pasar mobil dan pasar new energy vehicle (NEV) atau kendaraan energi baru terbesar di dunia.
Menurut catatan Reuters, pada 2022 China bahkan menyumbang lebih dari 37 persen dari penjualan mobil di Mercedes-Benz. Selain itu China juga menjadi salah satu pemasok utama bahan baku penting untuk transisi hijau di pasar global.
Alasan ini yang membuat Mercedes-Benz berkomitmen untuk memperluas ekspansi bisnisnya di China. Tak hanya itu perusahaan otomotif asal Jerman ini juga berniat untuk meningkatkan aktivitas penelitian dan pengembangan perangkat lunak di China dengan sejumlah tim lokal pada akhir 2023 nanti.
Baca juga: Pasar Mobil Listrik Tumbuh 1.000 Persen pada Semester I 2023, Wuling Air EV Tempati Posisi Kedua
"Dengan ekonominya yang dinamis dan fokus yang jelas pada inovasi, China masih dan akan tetap menjadi pilar penting dalam strategi global jangka panjang kami," ungkap Ola Kallenius.