Hyundai Andalkan Dealer untuk Perkuat Pemasaran Kendaraan Listrik
Fransiscus Soerjopranoto, mengatakan industri otomotif mulai berubah dari yang mengandalkan mesin bensin ke Electric Vehicle atau EV.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Hyundai Motor Indonesia saat ini memiliki dua lini produk kendaraan listrik, yakni Ioniq 5 dan yang terbaru Ioniq 6. Kedua model ini berjenis SUV dan sedan.
Dengan bermain di pasar baru, tepatnya kendaraan listrik. Strategi utama selain menyediakan produk ialah memperkuat jaringan purna jual untuk menangani perbaikan mobil ramah lingkungan tersebut.
Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia Fransiscus Soerjopranoto, mengatakan industri otomotif mulai berubah dari yang mengandalkan mesin bensin ke Electric Vehicle atau EV.
Baca juga: Hyundai Stargazer X Diterima Pasar, Varian Prime Paling Banyak Diincar
"Ini butuh penyesuaian, sehingga dunia industri otomotif seperti di GIIAS kemarin itu banyak pemain baru yang sudah masukin EV, bahkan terjadi persaingan bukan hanya produk tapi harga juga," tutur Soerjo dalam sesi Media Test Drive Stargazer X di Yogyakarta, Selasa (29/8/2023).
Dengan adanya perubahan tersebut, Hyundai menilai dibutuhkan partnership yang kuat antara perusahaan dan dealer.
"Kita perlu berpartner dengan dealer supaya bisa lebih kuat, sehingga sama-sama bisa melayani customer lebih baik. Karena EV itu sesuatu yang baru dan buat dealer juga baru," terangnya.
Dengan belum adanya segmentasi khusus pada pasar EV, Soerjo menyebut kerja sama antara perusahaan dan dealer perlu dikuatkan.
Baca juga: Hyundai Ngebut, SPK di GIIAS 2023 Melesat ke Angka 3.727 Unit
"Dulu saat ICE ada main cc (kubikasi mesin), sekarang di EV belum ada seperti itu. Makanya partnership dibutuhkan untuk menghadapi situasi marketnya," imbuhnya.