Soal Mobil Listrik Nasional, Toyota: Asal Bisa Kurangi Emisi Kita Prioritaskan
Menurut Toyota, emisi gas buang tidak akan turun jika automaker hanya menyasar segmen tertentu namun tidak menjangkau seluruh pasar.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bahasan mengenai mobil listrik menjadi kian menarik, terlebih saat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan Indonesia akan memiliki produk ini secara nasional di 2025 atau 2026.
Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy menilai dari kacamata Toyota adalah bagaimana sebuah produk dapat mengurangi emisi.
"Jadi apapun produknya asalkan mengurangi carbon neutral kita prioritaskan. Kita bisa lihat sekarang kondisi emisi di Jakarta jelek. Kita tidak bisa menghindari transportasi menyumbang juga. Ini seperti tag line kita its time for everyone. Harus semua orang (berkontribusi), tidak bisa kita hanya menyediakan produk tertentu misalnya BEV dengan harga tertentu untuk orang tertentu," tutur Anton di Jakarta, Jumat (15/9/2023).
Anton menambahkan, produsen kendaraan seperti Toyota harus melihat lebih luas cara pengurangan emisi dengan menyediakan produk lebih luas.
"Kita harus menyediakan untuk semua orang, dari yang atas BEV, plug in hybrid, hybrid, ada yang mobil biasa pun yang irit seperti LCGC atau yang kita studi juga, seperti ada nggak bahan bakar biofuel, ada biodiesel, ada biogasoline, untuk mengurangi emisi," imbuhnya.
Baca juga: Teknologi Eaton EV Charger untuk Kendaraan Listrik Unjuk Gigi di Electric & Power Indonesia 2023
Menurut Toyota, emisi gas buang tidak akan turun jika automaker hanya menyasar segmen tertentu namun tidak menjangkau seluruh pasar.
"Kalau kita tidak mengurangi ini secara menyeluruh, kita hanya mengejar segmen tertentu, emisinya tidak akan turun banyak," jelas Anton.