Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Skuter Listrik Rancangan Mantan Insinyur F1 Dijual Seharga Rp 41 Juta

Pendiri dan CTO Bo Harris Wills, mengatakan riset perusahaan menemukan bahwa mayoritas orang jarang atau tidak pernah melipat skuter elektronik

Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Skuter Listrik Rancangan Mantan Insinyur F1 Dijual Seharga Rp 41 Juta
Carscoops.
Mantan insinyur balap F1 dari tim Williams Racing bersama desainer JLR berhasil mendirikan perusahaan otomotif bernama Bo. Produk pertama mereka ialah e-skuter Bo M. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM - Mantan insinyur balap F1 dari tim Williams Racing bersama desainer JLR berhasil mendirikan perusahaan otomotif bernama Bo. Produk pertama mereka ialah e-skuter Bo M.

Daripada menciptakan desain skuter yang rumit, perusahaan membuat alas, kolom kemudi panjang dan setang, kemudian digabungkan ke bagian vertikal menjadi satu elemen sasis.

Mereka menyebutnya desain Monocurve dan memiliki beberapa keunggulan, seperti terbuat dari aluminium palsu, konstruksi unibody yang kuat memberikan desain yang lebih ergonomis.

Baca juga: AHM Temui Pejabat Kemendag, Klarifikasi Viral Rangka eSAF Skuter Matic yang Patah

Hal ini juga memberi pengendara bagian vertikal yang kokoh dan tidak bergerak, sehingga mereka dapat memasang tas dengan berat hingga 10 kg.

Pendiri dan CTO Bo Harris Wills, mengatakan riset perusahaan menemukan bahwa mayoritas orang jarang atau tidak pernah melipat skuter elektronik mereka.

"Jadi kami mengambil keputusan sadar untuk memperkenalkan Bo M dengan sasis unibody Monocurve yang tidak terputus dan menghilangkan sumber kelemahan ini," tutur Wills, dikutip dari Carscoops.

Berita Rekomendasi

Bagian kolom kemudi kini berada di dalam sasis Monocurve, berarti bobot tas tidak memengaruhi performa kemudi dan membuat pengendara keluar jalur.

Keputusan itu juga memungkinkan perusahaan untuk mengemas lebih banyak teknologi ke dalam M, seperti sistem Safetsteer.

Sistem ini menggunakan sepasang pegas torsi khusus yang membantu memusatkan kembali kemudi setelah berbelok dan tersembunyi di dalam sasis.

Perusahaan menyebut sistem ini membantu membuat kemudi lebih intuitif bagi pengendara pemula dan tidak terlalu liar saat melewati gundukan, sehingga menghasilkan pengendaraan yang lebih percaya diri, terlepas dari tingkat pengalaman pemiliknya.

Untuk membantu menjaga kenyamanan pengendara, dasar sasis dilengkapi dengan "Airdeck" untuk berpijak. Alas kaki elastomer terbuat dari busa anti-getaran yang sama dengan sepatu kets kelas atas, yang menyerap benturan tanpa memerlukan suspensi.

Baca juga: Skuter Listrik Honda EM1 e: Resmi Meluncur, Harga Rp 40 Juta Sampai Rp 45 juta.


Terakhir, sasis Monocurve yang besar berarti pabrikan dapat menyembunyikan lebih banyak baterai di dalam M.

Skuter ini memiliki jangkauan hingga 31 mil atau 50 km dan kecepatan tertinggi hingga 21 mph (35 km/H). Dengan bobot 22 kg, M dapat menangani pengendara yang beratnya mencapai 100 kg.

Berbasis dari pengujian di perbukitan Bristol, Bo juga menyetel motornya untuk memastikan mampu melewati tanjakan terjal tanpa kesulitan.

Untuk membantu melaju sejauh mungkin, rem belakang sepenuhnya regeneratif, sedangkan rem depan menggunakan tromol.

Hal ini memberikan kebebasan bagi pengendara untuk memperlambat kecepatan seefisien atau secepat mungkin, tergantung pada situasi yang mereka hadapi.

Produksi Bo M saat ini telah dimulai, dimana pengiriman pertama dari pre-order akan mulai tiba pada November mendatang. Sementara harganya dibanderol sebesar 2.726 dolar AS atau sekitar Rp 41 jutaan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas