Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Lokalisasi Pabrik Baterai Mobil Listrik oleh IBC Dukung Percepatan Transisi ke Elektrifikasi

Indonesia segera memiliki pabrik baterai yang akan beroperasi pada 2024 yang dikelola Indonesia Battery Corporation (IBC).

Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Lokalisasi Pabrik Baterai Mobil Listrik oleh IBC Dukung Percepatan Transisi ke Elektrifikasi
dok.
Charging station PLN untuk pengisian daya baterai kendaraan listrik. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia segera memiliki pabrik baterai yang akan beroperasi pada 2024 yang dikelola Indonesia Battery Corporation (IBC). Dengan produksi baterai di dalam negeri, harga jual mobil listrik diyakini akan lebih terjangkau.

Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy, mengatakan pengembangan komponen kendaraan di dalam negeri akan mempercepat mencapai target transisi ke elektrifikasi.

"Pada dasarnya pengembangan komponen mobil listrik di dalam negeri dapat mempercepat transisi menuju elektrifikasi dan efisiensi produksi di dalam negeri. Kami akan terus memonitor perkembangannya untuk menentukan strategi ke depannya," tutur Billy kepada Tribunnews.com, Jumat (6/10/2023).

Baterai menjadi komponen paling besar di mobil listrik, mencapai 40-50 persen dari harga kendaraan.

Sementara harga kebanyakan EV di Indonesia saat ini berkisar Rp 600 jutaan, meski ada beberapa model dijual dengan harga Rp 200 juta-Rp 300 jutaan, seperti Wuling Air EV dan Seres E1.

Brand and Marketing Director Wuling Motors Dian Asmahani menyampaikan pihaknya mendukung program pemerintah mempercepat elektrifikasi.

Berita Rekomendasi

"Sebenarnya kalau ngomongin global, new energy vehicle, baik itu listrik maupun hybrid, apapun itu kebijakan pemerintah kita percaya itu sebenarnya terbaik untuk Indonesia dan kita mau ikutin roadmap dan milestone yang dicanangkan pemerintah untuk industri otomotif Indonesia," ungkap Dian.

Baca juga: Koka Teken Kontrak Pembangunan Pabrik Baterai Lithium Rp 81 Miliar di Morowali

Guna menciptakan mobil dengan harga paling terjangkau konsumen Indonesia, pihaknya akan terus mengedepankan inovasi. "Kalau kita bicara inovasi bukan cuma dari sisi teknologi, tapi juga efisien dalam proses produksinya," ujar Dian.

Sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia sudah bisa memproduksi mobil listrik pada 2025.

Baca juga: Salip Indonesia, Kantor Tesla Beroperasi di Cyberjaya Malaysia: Bisa Test Drive dan Ngecas Baterai

"Kita pada tahun 2025, itu sudah memproduksi lithium baterai dan mobilnya," kata dia di sebuah seminar di Jakarta, Rabu (14/9/2023).

Dia mengatakan, Indonesia sedang menarik minat industri otomotif. Salah satunya Geely Auto Group, pabrikan mobil listrik terbesar ketiga di China. Perusahaan tersebut disebut tertarik dengan tawaran Pemerintah Indonesia yang akan memberikan suplai nikel ore sebagai bahan baku baterai mobil listrik.

"Kami sudah lihat tempatnya, kemarin pas datang saya offer dia 'eh kamu mau enggak bikin di Indonesia? Tetapi jadi merek Indonesia. Tapi research-nya dengan Indonesia'. Dia (Geely) bilang mau," kata Luhut.

"Nanti kami suplai kamu dengan nikel ore. Kapan lagi kita punya mobil Indonesia. Jadi research bersama-sama kita buat. kita lakukan lead-form namanya Indonesia," ujar Luhut seperti dikutip Kompas.com.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas