Pemilu Bikin Penjualan Mobil Terkonstraksi, Begini Pendapat Petinggi APM dan Pengamat
Meningkatnya suhu politik menjelang dan selama Pemilu memang berpotensi mengganggu penjualan kendaraan.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Memasuki tahun politik di 2023 yang akan berlanjut hingga 2024 mendatang, penjualan otomotif dikhawatirkan masih akan terus terkonstraksi.
Pengamat otomotif Bebin Djuana menilai, meningkatnya suhu politik menjelang dan selama Pemilu memang berpotensi mengganggu penjualan kendaraan.
"Jika suhu politik naik disertai rasa tidak aman ditambah tindak kekerasan maka roda penjualan akan terganggu bahkan berhenti. Seluruh industri otomotif dari hulu ke hilir akan merasakan denyut yang sama," ungkap Bebin kepada Tribunnews beberapa waktu lalu.
Dimintai pendapatnya, Marketing Director dan Corporate Planning and Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Sri Agung Handayani menyatakan masih akan melihat perkembangan apakah pemilu akan memengaruhi penjualan mobil atau tidak.
"Tergantung dari kondisi politik itu sendiri akan seperti apa. Apakah akan membuat terpengaruh atau tidak, customer pasti akan wait and see, kita juga masih mengamati," ujarnya, Kamis (26/10/2023).
Mengutip Kompas.com, pasar mobil nasional mulai menunjukkan perlambatan penjualan saat memasuki semester kedua 2023 karena faktor perlambatan daya beli dan memasuki siklus politik dan menjelang penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu).
Direktur Bidang Penjualan dan Pemasaran PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Irwan Kuncoro mengatakan, mengacu prediksi Gaikindo, tahun ini ditargetkan pasar bakal mencapai 1,050 juta unit. Faktanya, kata dia, sepanjang semester pertama 2023 memang terjadi pertumbuhan yang signifikan.
“Tapi, apakah semester kedua terjadi perlambatan, bisa jadi Iya. Faktornya (penyebab), saya masih pelajari,” ujarnya di Palembang, Kamis (12/10/2023).
Baca juga: Suzuki Kenalkan Skutik Anyar Burgman Street 125 EX di IMOS+ 2023
Irwan menyatakan, pasar otomotif di Jabodetabek pada Agustus lalu sempat mencapai puncak karena ada gelaran GIIAS 2023. Tapi setelah pameran, pasar berangsur turun.
Menurut Donny Saputra, Wakil Direktur Pelaksana PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Indonesia sudah memasuki tahun politik di 2023 ini.
Baca juga: Gaikindo Catatkan 400 Ribu Pengunjung GIIAS 2023
Setelah pendaftaran capres dan cawapres, maka pasar akan lebih sulit bergerak. “Praktis, dua bulan terakhir (November dan Desember), kita sudah sulit jualan. Fokus masyarakat sudah ke pemilu,” kata Donny Saputra.
Data wholesales Gaikindo periode Januari- Agustus 2023, total penjualan tercatat 675.287 unit, naik tipis 2,6 persen dari periode sama 2022, yakni 658.231 unit.