Cukup Besar, Ini Penurunan Harga Mobil Listrik Berusia 1 Tahun
Automaker di Indonesia tengah berupaya menghadirkan mobil ramah lingkungan berbasis baterai atau Battery Electric Vehicle
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Automaker di Indonesia tengah berupaya menghadirkan mobil ramah lingkungan berbasis baterai atau Battery Electric Vehicle (BEV) dengan harga terjangkau.
Saat ini, sudah ada beberapa perusahaan otomotif yang menawarkan BEV dengan harga berkisar di antara Rp 200 juta - Rp 300 juta, dimana range ini merupakan pasar paling banyak diminati konsumen.
Tren penjualan BEV terus naik, dimana pada semester 1-2023 pengiriman wholesale (pabrik ke dealer) Januari - Juni mencapai 5.849 unit, atau naik hampir 50 persen dibandingkan penjualan 2022, menurut data Gaikindo.
Baca juga: Belum Terlihat Akan Kenalkan Mobil Listrik, Daihatsu Sebut Fasilitas Pabrik Baru Bisa Produksi EV
Akan tetapi, yang perlu diketahui ialah meskipun BEV banyak mulai dijual murah, namun depresiasi atau penyusutan harga jualnya cukup dalam.
Fleet and Auction Function Head JBA Indonesia Wily Willim, mengatakan untuk harga mobil EV depresiasi harganya lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional.
"Jadi kalau mobil konvensional depresiasinya sekitar 25 persen di tahun pertama, untuk EV sendiri bisa sampai 35 persen di tahun pertama. Jadi, ada saja yang beli, tetapi harganya lebih rendah," tutur Wily belum lama ini.
Balai lelang JBA Indonesia sendiri sudah beberapa kali memfasilitasi lelang mobil listrik, seperti Wuling Air EV di Cabang Bandung dan Cakung.
"Unitnya lumayan menarik, cuma mungkin secara harga untuk pedagang atau end user belum terlalu baik atau sebagus harga unit-unit konvensional. Unit EV ini sendiri merupakan unit tersier, bukan kebutuhan mobil utama. Biasanya yang punya EV ini adalah mobil kedua atau mobil ketiga, jadi bukan mobil primer," jelasnya.